Cerita Hamzah Sewindu Jajakan Mi Koclok di Cirebon

Cerita Hamzah Sewindu Jajakan Mi Koclok di Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Jumat, 21 Feb 2025 05:00 WIB
Mi Koclok Khas Cirebon Mas Hamzah
Mi Koclok Khas Cirebon Mas Hamzah (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Cirebon identik dengan sederet kuliner legendaris. Salah satu yang wajib dicoba saat mengunjungi Cirebon adalah mi koclok.

Sebagai makanan khas Cirebon yang sudah ada selama ratusan tahun. Mi Koclok banyak dijual di berbagai sudut Kota maupun Kabupaten Cirebon. Mi koclok dibuat dengan bahan-bahan yang cukup sederhana sepertI mie, santan, tauge, telur rebus, bawang goreng dan sedikit sayuran.

Di deretan ruko di kawasan Perumnas, terdapat penjual mie koclok yang sudah berjualan sejak tahun 2010. Dengan gerobak roda tiga berwarna biru, mi koclok dijual oleh seorang pria paruh baya bernama Hamzah (40). Mulanya, Hamzah berjualan dengan cara berkeliling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sejak 8 tahun yang lalu, Hamzah berhenti berkeliling dan memutuskan untuk membangun lapaknya sendiri di depan ruko yang ada di Jalan Ciremai Raya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kemampuan dalam meracik mi koclok, Hamzah dapatkan dari kakaknya yang sudah lebih dulu berjualan mi koclok.

"Saya belajar dari kakak saya yang sudah lama jualan, dari tahun 1980-an sih ada," tutur Hamzah.

ADVERTISEMENT

Hamzah memaparkan, ada beberapa keunikan dari mie koclok khas Cirebon. Pertama dari mi yang digunakan. Menurutnya, tidak semua mi cocok digunakan sebagai bahan utama mi koclok. Mi yang digunakan harus mi berwarna kuning yang dibuat menggunakan campuran telur ayam.

Mi Koclok Khas Cirebon Mas HamzahMi Koclok Khas Cirebon Mas Hamzah Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Karena tidak menggunakan bahan pengawet, mi yang digunakan pada mi koclok cenderung cepat basi dibandingkan mi pada umumnya. Mi khusus tersebut, Hamzah dapatkan dari tempat produksi mi yang ada di Plered, Kabupaten Cirebon.

Kedua dari kuah mie kocloknya. Kuah dengan tekstur yang kenyal tersebut dibuat menggunakan santan, kaldu ayam,dan juga rempah-rempah. Untuk membuatnya, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam setengah sampai semuanya tercampur dan mengental.

"Awal mulanya didihkan terlebih dahulu, lalu diaduk terus sampai kentel, pakai bawang merah dan bawang putih. Untuk minya, mi telur, itu mienya sudah matang, tahan cuman sampai 2 hari, cepat bau. Belinya khusus di Plered. Soalnya kalau pakainya mi putih itu nggak enak," tutur Hamzah.

Untuk penyajiannya, mi dan tauge akan dimasukkan ke dalam wadah berbentuk gelas yang diberi lubang kecil-kecil. Lalu mi dan tauge direbus ke dalam kuah panas dalam waktu singkat, sambil dikocok. Setelah selesai, mi dan tauge ditaruh di wadah lalu diberi kuah kental, daging ayam, telur rebus, seledri, bawang goreng dan kerupuk.

Saat dimakan, mie koclok memiliki cita rasa yang gurih sedap dengan rasa sedikit asin yang berasal dari kuah santan kental. Bagi pecinta pedas bisa juga ditambahkan sambal bubuk sesuai selera.

Mi Koclok Mas Hamzah buka dari pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB. Untuk satu porsinya, Hamzah jual dengan harga Rp 15.000. Dalam sehari, Hamzah bisa menghabiskan 50 porsi mi koclok dengan omzet ratusan ribu rupiah per hari.

(yum/yum)


Hide Ads