Vihara Dewi Welas Asih, sebuah tempat ibadah di Cirebon, Jawa Barat sempat dilanda kegemparan. Dua patung dewa, yang merupakan simbol penting bagi umat di vihara tersebut sempat hilang akibat aksi pencurian.
Diketahui, ternyata pelakunya adalah sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang. Mereka adalah seorang dokter berinisial A (45), istrinya E (33), dan seorang wanita lanjut usia berinisial M (83).
Kini, dokter A, bersama istri dan anggota keluarganya yang lain menyampaikan permohonan maaf. Permintaan maaf itu mereka sampaikan kepada umat Vihara Dewi Welas Asih dan segenap umat Buddha lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memohon maaf kepada segenap umat Vihara Dewi Welas Asih dan segenap umat Buddha di manapun berada atas kekhilafan kami telah mengambil 2 rupang dewa Guan Phing, dan Zhou Chang dari Vihara Dewi Welas Asih Cirebon pada Minggu 12 Januari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB," kata A bersama keluarga dalam pernyataannya di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon, Sabtu (8/2/2025).
"Kami sangat merasa bersalah atas tindakan kami. Apabila di kemudian hari kami mengulangi dan melakukan tindak pidana terhadap Vihara Dewi Welas Asih ataupun orang lain, maka kami siap diproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku," kata mereka menambahkan.
Dalam proses permintaan maaf tersebut, ketiga orang itu tampak melaksanakan ritual khusus di depan altar Dewa Kwan Kong beserta dua pengawalnya, Guan Phing dan Zhou Chang. Rupang Guan Phing dan Zhou Chang yang ada di altar itulah yang sempat mereka curi sebelumnya.
Berakhir Damai
Sekretaris Vihara Dewi Welas Asih Cirebon, Richard Dharma Pekasa mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan maaf dari ketiga pelaku pencurian. Dengan catatan, mereka tidak boleh mengulangi lagi perbuatannya.
"Mengenai pencurian rupang kemarin, ketiga pelaku ini menyampaikan permohonan maaf secara resmi di hadapan altar Buddha dan mengatakan beliau tidak akan mengulangi perbuatannya lagi di kemudian hari," kata Richard.
Menurut Richard, dalam proses permintaan maaf ini, ketiga pelaku turut melaksanakan sebuah ritual khusus di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon. "Kemudian memang diadakan ritual. Artinya untuk memohon restu dari para dewa yang ada di sini," terang Richard.
Richard mengatakan, dalam kasus pencurian rupang ini, pihaknya memilih untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Artinya, kasus pencurian tersebut berakhir damai.
"Karena rupang atau patung dewanya kembali, artinya kembali utuh tanpa kerusakan, jadi kita tidak akan melanjutkan proses hukum. Kita akan perdamaian saja," kata Richard.
Cerita Pencurian 2 Rupang di Vihara Dewi Welas Asih
Sekadar diketahui, aksi pencurian dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon ini terjadi pada Minggu (12/1) sekitar pukul 19.00 WIB malam. Aksi pencurian itu pun sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di sekitar vihara.
Dalam kamera CCTV tersebut, terlihat ada dua orang wanita yang masuk ke dalam vihara dengan membawa sebuah tas berukuran besar.
Saat melakukan aksinya, kedua wanita itu terlihat sama-sama menggunakan masker penutup wajah. Setelah mengambil dua rupang, keduanya lalu bergegas keluar dan pergi menggunakan sebuah mobil berwarna hitam.
Singkat cerita, kasus pencurian tersebut akhirnya berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Polisi berhasil mengungkap para pelaku dan menemukan 2 rupang yang dicuri.
"Pelaku tiga orang dan masih satu keluarga. Pelaku berinisial A ini suami dari pelaku berinisial E. Mereka beragama Buddha," kata Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar.
Motif Pencurian
Eko mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga pelaku nekat mencuri dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon untuk mencari keberkahan.
"Motif dari pelaku ini sebetulnya bukan untuk dijual, tapi ini karena keyakinan dari ketiga pelaku untuk mendapatkan keberkahan. Karena ketiga pelaku juga beragama Buddhis," kata Eko.
"Saat ditemukan di kediamannya di Pekalongan, untuk patung dewa yang dicuri itu diletakkan di altar sembahyang. Jadi memang untuk sarana dari pelaku ini untuk sembahyang," kata dia menambahkan.
Eko mengatakan, para pelaku yang melakukan aksi pencurian itu adalah masyarakat yang hidup berkecukupan. Bahkan, salah satu pelaku berinisial A diketahui berprofesi sebagai dokter.
"Profesinya yang perempuan berinisial E ini ibu rumah tangga, sedangkan suaminya berinisial A berprofesi sebagai dokter. Jadi kalau dari sisi ekonomi bukan orang yang membutuhkan atau orang yang kesulitan dalam hal ekonomi," kata Eko.
Kini, dua rupang yang sempat dicuri itu telah dikembalikan ke Vihara Dewi Welas Asih Cirebon. Dua rupang yang sempat dicuri itu adalah Guan Ping dan Zhou Cang. Keduanya merupakan pengawal dari dewa perang, Kwan Kong. Proses pengembalian 2 rupang itu berlangsung pada Jumat (24/1/2025).
(sud/sud)