Akhir Cerita Kasus Pencurian Rupang di Vihara Welas Asih Cirebon

Akhir Cerita Kasus Pencurian Rupang di Vihara Welas Asih Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Jumat, 24 Jan 2025 15:18 WIB
Dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih yang sempat hilang dicuri
Dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih yang sempat hilang dicuri (Foto: Ony Syahroni/detikJabar).
Cirebon -

Kasus pencurian dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon berakhir damai. Pihak vihara memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Sebelumnya, polisi telah berhasil mengungkap kasus pencurian dua rupang atau patung dewa yang terjadi di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon. Pelaku yang berjumlah tiga orang berhasil diamankan di kediamannya di Pekalongan, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

Bersamaan dengan itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dua rupang dewa yang sebelumnya dicuri oleh para pelaku. Kini, kedua rupang itu telah dikembalikan ke Vihara Dewi Welas Asih Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar mengatakan, kasus pencurian dua rupang itu berhasil terungkap pada Rabu (21/1). Berdasarkan hasil pengungkapan, Eko menyebut, ada tiga orang yang terlibat dalam aksi pencurian rupang di Vihara Dewi Welas Asih.

Ketiga pelaku itu terdiri dari dua orang wanita berinisial M (83) dan E (33), serta satu orang laki-laki berinisial A (45). Ketiga pelaku itu masih satu keluarga. Bahkan menurut Eko, antara pelaku A dan E merupakan sepasang suami-istri.

ADVERTISEMENT

Ketiga pelaku berhasil diamankan polisi di kediamannya di Pekalongan, Jawa Tengah bersama dengan barang bukti berupa dua rupang yang mereka curi.

"Penangkapan terhadap pelaku (dilakukan) di daerah Pekalongan," kata Eko Iskandar di Kota Cirebon, Jumat (25/1/2025).

Eko lalu menjelaskan tentang proses penanganan terhadap kasus pencurian dua rupang dewa di Vihara Dewi Welas Asih. Ia mengatakan, kasus tersebut berakhir damai. Pengurus Vihara Dewi Welas Asih memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Untuk proses selanjutnya, sesuai juga dengan permintaan dari pengurus Vihara Dewi Welas Asih dan juga kita menimbang asas kemanusiaan jadi diselesaikan secara kekeluargaan," kata Eko.

"Untuk pelaku berinisial E juga kebetulan dalam keadaan hamil, kemudian pelaku berinisial M ini sudah berusia 83 tahun, karena ada permintaan juga dari pengurus Vihara Dewi Welas Asih untuk diselesaikan secara kekeluargaan," kata dia menambahkan.

Eko mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, motif ketiga pelaku nekat mencuri dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih bukan untuk mencari keuntungan dengan cara dijual, melainkan mencari keberkahan.

"Motif dari pelaku ini sebetulnya bukan untuk dijual, tapi ini karena keyakinan dari ketiga pelaku ini untuk mendapatkan keberkahan. Karena ketiga pelaku juga beragam Buddhis," kata Eko.

Sementara itu, Wakil Ketua Vihara Dewi Welas Asih, Yanto mengungkapkan alasan mengapa pihaknya memilih menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. "Kita sebagai manusia harus saling memaafkan. Karena itu mencuri bukan untuk dijual. Jadi untuk ritual dia sendiri," kata Yanto.

Untuk itu, kata dia, pihaknya pun memilih untuk memaafkan para pelaku yang nekat mencuri dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih. "Ya kita maafkan. (Diselesaikan) secara kekeluargaan," ucap dia.

Sekadar diketahui, aksi pencurian dua rupang di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon ini terjadi pada Minggu (12/1) sekitar pukul 19.00 WIB malam. Aksi pencurian itu pun sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di sekitar vihara.

Dalam kamera CCTV tersebut, terlihat ada dua orang wanita yang masuk ke dalam vihara dengan membawa sebuah tas berukuran besar. Saat melakukan aksinya, kedua wanita itu terlihat sama-sama menggunakan masker penutup wajah.

Setelah mengambil dua rupang di dalam vihara, keduanya lalu bergegas keluar dan pergi menggunakan sebuah mobil berwarna hitam. Kini, kasus pencurian tersebut berhasil diungkap pihak kepolisian. Dua rupang yang sempat dicuri pun telah dikembalikan ke Vihara Dewi Welas Asih.

Adapun kedua rupang yang sempat dicuri adalah Guan Ping dan Zhou Cang. Kedua rupang itu merupakan pengawal dari panglima perang, Dewa Kwan Kong.




(mso/mso)


Hide Ads