Patung dewa atau rupang yang sempat hilang dicuri dari Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon, akhirnya kembali ke tempatnya setelah polisi berhasil menangkap pelaku pencurian. Kasus ini berakhir dengan damai setelah pihak vihara memutuskan untuk memaafkan pelaku.
Diketahui, ada dua rupang yang dicuri yakni Guan Ping dan Zhou Cang yang merupakan pengawal dari dewa perang, Kwan Kong. Kedua rupang itu ditemukan di kediaman pencurinya yang berada di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah pada Rabu (21/1) lalu.
Dalam kasus ini, tiga pelaku pencurian berhasil ditangkap, yakni dua wanita berinisial M (83) dan E (33) serta seorang pria berinisial A (45) dimana E dan A diketahui merupakan pasangan suami istri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku tiga orang dan masih satu keluarga. Pelaku berinisial A ini suami dari pelaku berinisial E. Mereka beragama Buddha," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, Jumat (24/1/2025)
Eko menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, ketiga pelaku nekat mencuri rupang bukan untuk dijual, melainkan hanya mencari keberkahan dari memiliki rupang tersebut.
"Motif dari pelaku ini sebetulnya bukan untuk dijual, tapi ini karena keyakinan dari ketiga pelaku untuk mendapatkan keberkahan. Karena ketiga pelaku juga beragam Buddhis," kata Eko.
"Saat ditemukan di kediamannya di Pekalongan, untuk patung dewa yang dicuri itu diletakkan di altar sembahyang. Jadi memang untuk sarana dari pelaku ini untuk sembahyang," kata dia menambahkan.
Hal itu juga diperkuat dari latarbelakang pelaku pencurian. Diketahui, pelaku berinisial A berasal dari masyarakat berkecukupan yakni berprofesi sebagai dokter.
"Profesinya yang perempuan berinisial E ini ibu rumah tangga, sedangkan suaminya berinisial A berprofesi sebagai dokter. Jadi kalau dari sisi ekonomi bukan orang yang membutuhkan atau orang yang kesulitan dalam hal ekonomi," jelasnya.
Setelah berhasil ditemukan, dua rupang tersebut langsung diserahkan ke pihak Vihara Dewi Welas Asih. Proses penyerahan rupang disambut dengan ritual khusus dan tangis dari umat Buddha di vihara tersebut.
"Kita sebagai pengurus vihara mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Cirebon Kota yang telah bekerja keras sampai bisa menemukan kembali (dua rupang)," kata Wakil Ketua Vihara Dewi Welas Asih, Yanto.
"Kita juga berterimakasih kepada pak Pj Wali Kota dan Pak Dandim sampai mengantarkan patung itu ke kediamannya lagi," sambung dia.
Sementara Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi menyampaikan, kembalinya dua rupang yang sempat dicuri itu merupakan sebuah kado istimewa bagi umat di Vihara Dewi Welas Asih menjelang perayaan Imlek.
"Ini merupakan hasil kerja keras dari Pak Kapolres Cirebon Kota bersama jajaran yang dalam waktu 10 hari dengan bukti-bukti yang ada di lapangan, akhirnya bisa menemukan dan mengembalikan rupang dewa yang dicuri," kata Agus.
"Ini merupakan kado untuk teman-teman yang akan merayakan Imlek. Mudah-mudahan ada sebuah keberkahan dari peristiwa ini," kata dia menambahkan.
Meski begitu, kasus pencurian dua rupang tersebut berakhir damai setelah pihak Vihara Dewi Welas Asih memaafkan perbuatan pelaku. "Kita sebagai manusia harus saling memaafkan. Karena itu mencuri bukan untuk dijual. Jadi untuk ritual dia sendiri," jelas Yanto.
"Ya kita maafkan. (Diselesaikan) secara kekeluargaan," tandasnya.
(bba/iqk)