Padi gogo, varietas padi yang dapat ditanam di lahan kering mulai dibudidayakan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Salah satunya akan dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan KTH Cilalanang Tani Jaya. Mereka berencana menanam padi gogo di atas lahan seluas 45 hektare di kawasan hutan Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
"Ini baru ditanam uji coba baru kurang lebih 2 hektare khusus padi. Selanjutnya nungguin bantuan pemerintah masalah bibit dan pupuk juga," kata KTH Cilalanang Tani Jaya, Sunanta kepada detikJabar, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, padi gogo ini bisa ditanam tanpa menggunakan sistem persemaian. Melainkan petani bisa langsung menanamkan beberapa biji padi ke tanah.
Cara Budidaya Padi Gogo
Petani mulanya menyiapkan bedengan-bedengan di lahan kering dengan ukuran lebar sekitar 1 sampai 1,5 meter. Bedengan tersebut kemudian dilubangi sebanyak 3 baris dengan kedalaman sekitar 2-3 sentimeter.
Untuk setiap lubang biasanya diisi dengan 5 sampai 10 benih padi gogo. Setelah ditutup dengan tanah kemudian dilakukan penyiraman.
"Mempersiapkan bedengan kecil lalu kita langsung aja tanam benih bibitnya tanpa ada penyemaian dahulu," kata Sunanta.
Meski bisa ditanam di lahan yang kering. Proses pengelolaan padi gogo juga tetap membutuhkan pasokan air.
Di antara bedengan-bedengan tersebut, petani tetap menyediakan saluran air. Hal itu agar mempermudah petani selama proses pengolahan padi gogo.
"Iya air juga butuh. Justru di sini kekurangan air itu jadi masalah. Kalau sekarang kan mending ada hujan," ujarnya.
Kelemahan Padi Gogo
Di antara keunggulannya yang bisa ditanam di lahan kering, varietas padi gogo pun memiliki sejumlah kelemahan.
Bagi petani, padi gogo ini hanya bisa ditanam di saat musim hujan. Sebab lahan yang digunakan sebagai pembudidayaan padi gogo tidak teraliri saluran air.
"Kalau musim kering kita kendalanya air. Tapi kalau ada sumur pantek mungkin masih bisa berkembang," ucapnya.
Selain itu, proses pengelolaan padi gogo juga cukup memakan waktu yang lama dibandingkan varietas padi lahan basah. Yaitu bisa mencapai hingga 6 bulan sejak tanam hingga panen.
"Lama sih, lebih lama dari lahan basah. Kalau lahan basah itu maksimal 4 bulan. Kalau padi gogo ini masa panennya bisa 6 bulan," terangnya.
Riwayat Penggunaan Padi Gogo di Indramayu
Nama padi gogo bagi petani yang menggarap lahan di dataran tinggi nan kering memang tak asing. Dahulu, para petani pun sempat menanam padi tersebut.
Namun, lambat laun peminat untuk mengolah padi gogo kian menurun hingga menghilang. Hal itu lantaran selain prosesnya yang memakan waktu relatif lebih lama. Hasil produksi atau bobot padi pun dinilai cukup kurang.
"Dari dulu juga udah ada cuma untuk peminatnya kan kurang karena prosesnya lama terus buat hasilnya juga bobotnya juga kurang," katanya.
(mso/mso)