Warga Sampih Cirebon Tanam Pisang di Jalan Rusak-Rawan Kecelakaan

Warga Sampih Cirebon Tanam Pisang di Jalan Rusak-Rawan Kecelakaan

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 07 Jan 2025 16:45 WIB
Warga Desa Sampih, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, saat menanam pohon pisang di jalan yang rusak.
Warga Desa Sampih, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, saat menanam pohon pisang di jalan yang rusak. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Cirebon -

Puluhan warga Desa Sampih, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, meluapkan kekesalan mereka terhadap jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Sebagai bentuk protes, warga menanam pohon pisang di sepanjang jalan berlubang.

Aksi tanam pisang di jalan rusak itu bentuk protes dan kepedulian warga Susukanlebak terhadap pengendara lainnya. Pohon pisan bisa jadi patokan agar pengendara menghindari lubang.

Subandi (43), salah satu warga, mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji pemerintah daerah yang belum terealisasi. "Sebelumnya sudah dijanjikan bulan Oktober 2023 jalan ini akan diaspal, tapi sampai sekarang belum ada tindakan apa-apa," katanya, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar, jalan sepanjang hampir dua kilometer ini menjadi akses utama warga, namun kondisinya yang rusak parah menghambat aktivitas sehari-hari. Bahkan, dalam satu bulan terakhir, sudah terjadi sepuluh kecelakaan yang menyebabkan korban mengalami cedera serius.

"Korban terus berjatuhan, tapi tidak ada tindakan dari pemerintah. Kami catat sebulan terakhir ini aja udah sepuluh orang korban sampai alami patah tulang," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut guna mengurangi angka kecelakaan dan mempermudah akses masyarakat.

"Kami minta Pak Bupati dan DPRD segera meninjau langsung kondisi jalan di sini dan memenuhi janji mereka," tegasnya.

Kepala Desa Sampih, Suherman menjelaskan bahwa tanggung jawab perbaikan jalan ini berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Menurutnya, proposal perbaikan sudah diajukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (MusrenbangDes) 2023, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut.

"Jangankan perbaikan, penambalan saja tidak ada. Warga sampai harus menambal jalan sendiri dengan material seadanya, tapi upaya itu tidak cukup," ujarnya.

Ia kembali menyampaikan, kondisi jalan rusak ini sudah berlangsung selama delapan tahun terakhir. Namun sayangnya, sampai dengan saat ini tidak ada bentuk perhatian apapun dari Pemda Kabupaten Cirebon.

"Udah delapan tahun jalan ini sudah dalam kondisi rusak, saya selaku Kepala Desa meminta kepada Pj Bupati dan Ketua DPRD untuk bisa memperhatikan kondisi ini. Kami nggak mau warga kami jadi korban kecelakaan lagi gara-gara jalan rusak," tegasnya.

(sud/sud)


Hide Ads