4 Fakta Kemunculan 'Kuburan' di Tengah Jalanan Cirebon

Jabar Sepekan

4 Fakta Kemunculan 'Kuburan' di Tengah Jalanan Cirebon

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 05 Jan 2025 21:30 WIB
Bentuk satir warga yang keluhkan jalan rusak
Kuburan di tengah jalan rusak di Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Ragam cara dilakukan masyarakat untuk memprotes jalan rusak. Mulai dari memancing ikan, memasang spanduk hingga yang terbaru mendirikan 'kuburan'.

Cara terakhir itu dilakukan warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Kesal dengan jalan rusak, warga di sana mendirikan 'kuburan'.

detikJabar merangkum sejumlah fakta yang terungkap dari aksi warga tersebut. Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bentuk Kekesalan

Kehadiran kuburan di tengah jalan itu bukan kuburan yang sebenarnya. Kuburan merupakan bentuk protes warga, bertuliskan pesan satir "Pelan-pelan Rumah Sakit Mahal. Selamat datang di wisata jalan berlubang, nikmati fasilitas Anda karena pemerintah sudah tidak lagi memedulikan".

Aksi pemasangan kuburan tersebut sebagai bentuk luapan kekesalan warga terhadap kondisi jalan desa yang rusak parah selama lebih dari satu dekade tanpa ada perbaikan dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

2. Jalan Rusak Selama 12 Tahun

Salah satu warga setempat Nata (70) mengatakan, jalan yang menjadi penghubung utama antara Desa Luwung Kencana dan Desa Ujung Gebang itu telah rusak selama 12 tahun.

Bentuk satir warga yang keluhkan jalan rusakBentuk satir warga yang keluhkan jalan rusak Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Aksi ini bukan hanya sebuah protes, namun juga cerminan dari frustasi warga yang merasa tidak didengar. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan.

"Jalan ini sangat penting bagi aktivitas kami. Tapi sudah lama dibiarkan rusak tanpa ada perhatian dari pemerintah," ujar Nata saat ditemui, Jumat (3/1).

3. Jalan Semakin Parah Kala Hujan

Menurut Nata, kondisi jalan akan semakin parah dikala musim hujan. Tidak adanya sistem drainase membuat air dari sawah meluap ke jalan, menggenangi permukaan hingga setinggi mata kaki orang dewasa. Kondisi ini menyebabkan beberapa titik jalan terkikis, memperburuk kerusakan yang sudah ada.

"Kami sering bergotong royong memperbaiki jalan dengan seadanya, tapi kerusakannya terlalu luas. Harapan kami sederhana, jalan ini diperbaiki dan aman untuk dilewati," tambahnya.

4. Disorot Wakil Rakyat

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Abdul Kodir sempat meninjau lokasi jalan rusak itu. Dia mengakui bahwa kondisi jalan sangat memprihatinkan dan kerap menjadi penyebab kecelakaan, terutama saat hujan.

"Kerusakan jalan ini luar biasa. Banyak pengendara yang jatuh karena jalan licin. Protes warga dengan menanam pohon pisang dan membuat 'kuburan' adalah bentuk keprihatinan mereka yang sudah lama tidak direspons," ungkap Kodir.

Kodir berjanji jika pihaknya akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah daerah agar perbaikan segera dilakukan. Ia juga menegaskan pentingnya pembangunan sistem drainase untuk mencegah genangan air yang mempercepat kerusakan jalan.

"Kami akan perjuangkan ini di tingkat kabupaten. Jangan sampai korban kecelakaan terus berjatuhan karena pemerintah abai," pungkasnya.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads