Warga Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan kondisi akses jalan yang tak kunjung selesai diperbaiki sejak Oktober 2024. Proyek yang sudah berjalan selama beberapa bulan tersebut membuat aktivitas sehari-hari masyarakat terganggu dan memengaruhi perekonomian warga sekitar.
Elo (56), salah satu warga setempat, menjelaskan panjang jalan yang mengalami perbaikan mencapai sekitar 400 meter. Namun, pekerjaan kerap terhenti di tengah jalan. Terlebih lagi, pada bagian tengah jalan yang diperbaiki ini terdapat galian sedalam satu meter untuk drainase sehingga membuat warga cemas.
"Perbaikan ini sering berhenti, kadang beberapa hari kerja, lalu berhenti lagi. Jadi, lama sekali selesainya. Kedalaman galiannya pun mencapai satu meter, membuat warga semakin kesulitan," ungkapnya kepada detikJabar, Selasa (12/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya kesulitan akses, dampak dari proyek yang belum rampung ini juga dirasakan oleh para pedagang kecil di Desa Gamel. Banyak usaha yang terpaksa tutup karena akses yang terganggu.
"Perekonomian kami mati. Warung-warung pada tutup, bahkan ada tukang bakso sampai pilih pulang kampung karena sepi pembeli. Istri saya juga kesulitan jualan gas, akses jalan ini mati total," tambah Elo.
Lebar jalan yang tidak merata dan kondisi jalan yang tidak rata juga membuat mobilitas warga menjadi terhambat. Elo menjelaskan bahwa kendaraan roda empat tidak dapat melintas dan harus memutar jauh melalui jalur alternatif.
"Pengiriman barang, seperti gas, sekarang terpaksa estafet, harus diangkut motor bolak-balik. Ini jelas mengganggu mobilitas. Harapan kami, perbaikan jalan ini bisa cepat selesai agar kegiatan kami kembali lancar," ujar Elo dengan nada kecewa.
Dampak lain yang dihadapi adalah masalah keselamatan. Abdul (39), warga lain, mengungkapkan beberapa kali terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang rusak.
"Sempat ada beberapa kecelakaan. Kemarin ada orang tua yang jatuh saat membawa paket kecebur di galian untuk drainase. Untungnya dia tidak terluka parah. Ini kondisi yang mengkhawatirkan," kata Abdul.
Warga berharap adanya sosialisasi dan informasi yang jelas dari pihak berwenang mengenai kepastian selesainya proyek ini. Keterbukaan informasi ini dinilai penting agar masyarakat bisa mempersiapkan diri, terutama dalam mengatur aktivitas dan keselamatan sehari-hari di tengah kondisi jalan yang masih dalam perbaikan.
(sud/sud)