Sebuah menara yang berdiri kokoh menjadi satu ikon di Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bentuknya prisma belah ketupat menjulang hingga mencapai sekitar 20 meter. Warnanya kecoklatan dengan corak abstrak, menara itu berdiri di sudut Taman tepat di seberang Stasiun Jatibarang.
Menara itu berdiri tegak di atas kolam air. Namun, jika dilihat dari dekat, kolam tersebut seolah tidak berfungsi. Selain tidak berisi air, kolam itu tampak kotor karena terdapat beberapa sampah plastik.
Dilihat dari kejauhan, terdapat satu kejanggalan pada bagian tengah menara di salah satu sisinya. Warna hitam berbentuk persegi panjang di antara meriahnya corak abstrak menara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata warna hitam tersebut merupakan salah satu lapisan dinding menara yang ambrol. Bahkan, beberapa warga tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
"Nggak tahu ya (kejadian dinding ambrol). Soalnya saya kadang ada di sini, kadang nggak," kata Zeni ditemui detikJabar di sekitar menara RTH Jatibarang, Senin (11/11/2024).
Namun menurutnya, kejadian ambrolnya lapisan dinding menara yang terbuat dari bahan seperti melanin itu acapkali terjadi. Terlebih saat musim hujan angin tiba.
"Ada sekitar satu tahun mah, sempat pada jatuh karena angin kencang terus di kasih lem diperbaiki," ujarnya.
Meski tak pernah ada korban, namun ambrolnya dinding menara itu cukup mengkhawatirkan. Terlebih jika materialnya jatuh dan menimpa pengunjung atau warga yang berada di sekitar menara.
"Memang bikin khawatir sih, soalnya lumayan tuh kalau ketimpa lempengan itu. Cuma kalau jaga jarak sih mudah-mudahan aman," ungkapnya.
Di sisi lain, kolam yang berada tepa di bawah menara dianggap kurang bermanfaat. Sebab, kolam tersebut nyaris tak pernah berisi air.
"Ya begitu kondisinya (kolam). Waktu awal aja masih ada airnya. Sekarang sih udah nggak ada," katanya.
Keluhan senada juga disampaikan Ijan, salah seorang pengunjung mengaku miris dengan minimnya perawatan Taman RTH Jatibarang ini. Sebab, ia sering melihat banyak fasilitas yang kini mulai rusak.
Ia berharap, perawatan taman lebih masif agar lebih memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
"Harusnya sih dipelihara rutin ya," ucapnya.
(sud/sud)