Perjuangan Anak Jalanan Cirebon Mengubah Nasib di Ladang Jagung

Perjuangan Anak Jalanan Cirebon Mengubah Nasib di Ladang Jagung

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 07 Nov 2024 22:15 WIB
Puluhan anak jalanan saat menanam bibit jagung di Desa Sumurkondang
Puluhan anak jalanan saat menanam bibit jagung di Desa Sumurkondang. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Cirebon -

Di Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, udara sejuk menyambut hari yang baru membawa semangat bagi puluhan anak jalanan. Kali ini, bukan di jalanan kota, melainkan di lahan pertanian desa. Mereka tengah berjuang, menanam bibit jagung untuk mengubah nasib.

Dengan penuh ketelatenan, mereka menanam satu per satu biji jagung ke dalam tanah subur desa itu. Meskipun pertanian adalah dunia baru bagi sebagian besar dari mereka, setiap butir jagung yang tertanam seolah membawa harapan baru bagi masa depan mereka yang kerap kali terombang-ambing di jalanan.

Wisnu Ramdani (27), salah seorang anak jalanan mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertamanya di ladang pertanian. "Selama ini saya tidak pernah tahu bagaimana rasanya menanam, merawat tanaman hingga panen," kata Wisnu kepada detikJabar, Kamis (7/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalanan selalu menjadi saksi dirinya selama enam tahun belakangan ini. Lamanya hidup di jalanan, membuat ia merasa jengah dan bosan serta ingin menatap masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, ia memberanikan diri keluar dari zona nyaman dan memilih untuk turun ke ladang pertanian.

"Saya berharap ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik bagi kami semua," kata Wisnu disela-sela kegiatannya menanamkan biji jagung di ladang pertanian.

ADVERTISEMENT

Ia memilih turun ke jalanan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan disebabkan tak memiliki ijazah pendidikan. "Saya memang enggak punya ijazah, soalnya SD aja enggak sampe lulus," terangnya.

Aditya Permana, seorang pengamen yang terbiasa berpindah dari satu jalanan ke jalanan lain, merasakan harapan serupa. Ia selalu merasa menjadi kelompok yang terpinggirkan karena mayoritas dari masyarakat menilai mengamen di jalanan adalah sebuah aktivitas yang minor.

"Di sini saya merasa lebih tenang dan punya tujuan," ungkap Aditya.

Di balik setiap bibit yang ditanam, terdapat tekad yang kuat. Ia tidak sekadar belajar menanam jagung, tetapi juga belajar tentang kerja keras, disiplin, dan pentingnya membangun masa depan yang lebih baik.

"Banyak harapan dari kegiatan ini. Saya ingin meninggalkan kehidupan jalanan dan punya masa depan yang lebih baik," kata dia.

Mereka menanam harapan yang tumbuh seiring dengan tunas-tunas jagung yang suatu hari nanti akan dipanen. Apa yang ia tanam menjadi simbol dari perjuangan untuk meninggalkan kehidupan keras di jalanan dan menemukan masa depan yang lebih cerah. Di tengah-tengah ladang Desa Sumurkondang yang subur, mimpi-mimpi baru mulai bersemi bersama butir-butir jagung yang mereka tanam.

Diketahui kegiatan ini digagas langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni untuk memberikan ruang positif bagi kelompok anak jalanan melalui program Ketahanan Pangan Polresta Curebon. "Semua ini dilakukan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi mereka (anak jalanan) untuk merubah nasib, ini sebagai pilot project dan baru dilaksanakan," ucapnya.

Kegiatan ini diikuti 34 orang anak jalanan yang menjadi binaan Polresta Cirebon. Dipilihnya program semacam ini untuk memaksimalkan program ketahanan pangan yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Ketahanan pangan jadi program Pak Presiden, kami berharap kegiatan ini menjadi bekal hidup yang produktif, juga kesempatan ekonomi di masa depan," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads