Carli, Maestro di Balik Lagu Tarling Era 80-an

Carli, Maestro di Balik Lagu Tarling Era 80-an

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Minggu, 20 Okt 2024 07:15 WIB
Potret Carli sang pencipta lagu-lagu tarlingan asal Kabupaten Indramayu (di atas tempat tidur).
Potret Carli sang pencipta lagu-lagu tarlingan asal Kabupaten Indramayu (di atas tempat tidur). (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Siapa sangka, lagu-lagu tarling yang populer di tahun 1980-an tak lain merupakan karya seorang pria asal Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dialah Carli (85), salah satu pencipta lagu tarlingan yang namanya sering kali 'digelapkan'.

Hingga kini, banyak lagu ciptaan Carli masih didengar dan dinyanyikan, seperti Jam Siji Bengi (Jam Satu Malam) yang populer dibawakan oleh Iwi S, serta Bapane Bocah (Ayahnya Anak) yang dinyanyikan oleh Wati S, yang terus dicari di media sosial seperti YouTube.

Menurut Dasinih (67), istri Carli, suaminya telah menjadi pencipta lagu sejak masih tinggal di Jakarta. Bahkan, bakat musiknya sudah terlihat sejak masa lajang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayaknya entah peristiwanya seperti apa, jadi dia itu belajar sama Rhoma Irama. Dari saat itu, Carli hanya mau mengarang lagu Jawa (Tarling Cirebon Indramayu)," jelas Dasinih saat ditemui detikJabar, Jumat (18/10/2024).

Carli, yang sejak kecil tinggal di Jakarta, menjalani berbagai macam pekerjaan, mulai dari penjual koran, tukang bangunan, penarik becak, hingga melukis. "Memang orangnya kreatif sejak kecil," kata Dasinih memuji kehebatan suaminya.

ADVERTISEMENT

Suatu ketika, Carli yang mulai dikenal di kalangan artis Jakarta, terpaksa pulang ke kampung halaman karena orang tuanya jatuh sakit. Setelah menikah dengan Dasinih, ia tak kembali lagi ke Jakarta. "Tahun 1984 kita nikah ya sampai sekarang nggak ke Jakarta lagi. Padahal di sana sudah banyak kenalan. Kayak Benyamin S yang katanya nanti akan bikin film sendiri," ujarnya.

Perjalanan Carli Menciptakan Lagu Tarling

Dari pernikahannya dengan Dasinih, Carli dikaruniai lima orang anak. Sebagai kepala keluarga, Carli dianggap istri dan anak-anaknya sebagai sosok yang bertanggung jawab.

Carli tak menjadikan karya lagunya sebagai sumber utama pendapatan. Untuk menafkahi keluarga, ia sering bekerja sebagai penarik becak, tukang bangunan, dan pekerja pengolah melinjo.

Bukan tanpa alasan, lagu-lagu ciptaan Carli sering kali tidak dihargai dengan layak. Padahal, lagu-lagunya membuat banyak penyanyi semakin populer. "Banyak, ada yang dibawakan Aas Rolani, Yoyo S, H Dariyah, Wati S, sampai Iwi S," katanya.

Lagu-lagu ciptaan Carli yang penuh makna itu dibuat dengan serius. Bahkan, tak jarang ia memarahi anaknya yang sedang rewel saat ia fokus mengarang lagu. "Kalau bapak dapat ide itu kadang lagi di jalan, jadi lagi jalan naik sepeda terus ada ide langsung ia tulis nanti dilanjutkan di rumah. Kadang lagi nukang juga," katanya.

"Pernah dia marah, waktu malam itu anaknya rewel nah dia lagi petak petik gitar sambil ngarang lagu. Berisik aja lagi fokus nih," ujarnya.

Berkat keseriusan itu, lagu ciptaan Carli pun banyak diminati produser musik. Bahkan, tidak sedikit penyanyi yang sukses membawakan lagunya. Namun karyanya tersebut tidak menjadikan hidupnya sejahtera. Carli dan Dasinih serta kelima anaknya hanya bisa tinggal di rumah sederhana. Bahkan, ia tidak mampu memenuhi keinginan anaknya kuliah.

"Ya bapak mah begitu, pujare bae (terserah aja) dibayar ya diterima kalau enggak juga sering. Bahkan pernah ditipu, jadi waktu itu rekaman nah bayaran sudah dititipkan ke penyanyi tapi nggak sampai ke Carli uangnya," ujarnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads