Kawasan Cirebon yang berada di pantai utara Jawa Barat memiliki cerita rakyat tentang kisah percintaan yang cukup terkenal yakni "Baridin Suratminah". Kisah Baridin dan Suratminah ini pun sempat viral pada 1972 karena diangkat dalam cerita oleh grup Tarling Darma Sangkala. Karena saking populernya, tidak sedikit masyarakat menganggap jika cerita tersebut merupakan kisah nyata. Hingga akhirnya legenda ini diangkat menjadi cerita film layar lebar dengan judul "Ajian Kemat Jaran Goyang".
Faisal Amir selaku produser mengatakan, ide awal mengangkat kisah Baridin Suratminah karena banyaknya perhatian dan permintaan dari masyarakat yang menginginkan cerita rakyat asli Cirebon. "Awal viralnya cerita rakyat ini di tahun 1972, terus kami banyak terima masukan dari masyarakat untuk diangkat jadi film layar lebar," kata Faisal kepada detikJabar, Selasa (2/1/2024).
Diangkatnya kisah cerita rakyat ini dalam film layar lebar bukan tanpa alasan, Faisal menjelaskan, generasi muda harus mengetahui jika Cirebon memiliki kisah cerita rakyat yang fenomenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengangkat cerita rakyat ini dalam film layar lebar, untuk mengenalkan kepada generasi muda kalau Cirebon punya cerita rakyat yang menarik. Supaya lebih menarik, judul film layar lebar ini jadi 'Ajian Kemat Jaran Goyang' dalam kata lain cinta di tolak ajian bertindak," terangnya.
Film layar lebar ini mengangkat genre horor dan komedi yang akan tayang awal bulan Mei 2024 di seluruh bioskop Indonesia. "Dalam film ini kami menggandeng penerus grup Tarling Drama Sangkala yang pertama kali mempopulerkan cerita rakyat ini berasal dari Desa Cangkring, Kecamatan Plered," tuturnya.
Faisal mengatakan cerita rakyat ini awalnya diciptakan oleh Abu Bakar LP. Lalu cerita hasil karyanya itu diserahkan kepada H. Abdul Ajid yang saat itu berperan sebagai Baridin dan Mama Hj. Uun yang berperan sebagai Suratminah.
"Memang untuk mengangkat cerita rakyat ini butuh observasi cukup dalam, sampai akhirnya kita menemukan Mama Hj. Uun yang dulunya berperan sebagai Suratminah dari grup Tarling Drama Sangkala," jelasnya.
Dia juga kini mengajak Mama Hj. Uun untuk ikut serta menjadi pemain dalam film layar lebar ini. "Supaya lebih kena lagi, kami juga ajak Mama Hj. Uun yang dulunya berperan sebagai Suratminah dalam film layar lebar yang kami produksi ini," bebernya.
Syuting film Ajian Kemat Jaran Goyang tersebut membutuhkan waktu enam bulan dan melibatkan 50 orang pemeran untuk menyempurnakan cerita yang diangkat. "Lokasi syuting film seluruhnya dilakukan di wilayah Cirebon supaya vibe nya kena," paparnya.
Faisal menyampaikan, banyak pesan yang terkandung dalam film yang satu ini. Diantaranya rasa saling menghormati sesama manusia serta berhati-hati dalam berucap.
(iqk/iqk)