Viral Pria di Cirebon Diamuk Massa gegara Diduga Culik Anak

Viral Pria di Cirebon Diamuk Massa gegara Diduga Culik Anak

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 15 Okt 2024 13:14 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan (Foto: dok detikcom)
Cirebon -

Seorang pria yang diduga terlibat dalam penculikan anak di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, diamuk massa pada Senin malam (14/10/2024). Kejadian tersebut terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial dan menyulut perbincangan publik.

Narasi yang tersebar di grup WhatsApp menyebutkan bahwa pria itu tertangkap basah saat mencoba melarikan diri usai membawa seorang anak. Dalam video berdurasi 18 detik yang beredar, terlihat massa berkerumun di halaman Balai Desa Suci sambil berteriak dan mengejar pelaku.

Suasana semakin panas ketika pria tersebut terjatuh saat diamankan warga dan menjadi sasaran kekerasan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku sempat lari ke jalan raya, tapi dikejar warga dan dipukuli," ujar Iskandar, Kepala Dusun (Kadus) 3 Desa Suci, Selasa (15/10/2024).

Menurut Iskandar, insiden bermula dari laporan warga yang melihat pria itu masuk ke rumah-rumah di Desa Mundu Pesisir. "Sekitar pukul 21.05 WIB, pria itu masuk ke rumah warga dan menggendong seorang anak tanpa izin. Saat pemilik rumah meminta tolong, pria tersebut akhirnya diamankan di Balai Desa Suci," jelas Iskandar.

ADVERTISEMENT

Perangkat desa dan aparat kepolisian berupaya mengendalikan situasi. Namun, amarah warga yang memuncak membuat situasi tak terkendali. "Saat kami mencoba mengamankan, pelaku justru berusaha kabur, memicu kemarahan warga," tambahnya.

Kapolsek Mundu, Iptu Didi Sumardi menjelaskan bahwa pria berusia sekitar 45 tahun itu telah dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati untuk menjalani perawatan setelah menjadi korban amuk massa. Berdasarkan saran pihak rumah sakit, pelaku kini sedang menjalani pemeriksaan di unit kejiwaan untuk memastikan apakah ia mengalami gangguan mental (ODGJ).

"Motif dan identitas pelaku masih kami selidiki. Kami juga menunggu hasil observasi dari rumah sakit terkait kondisi kejiwaannya," kata Iptu Didi. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

Kepolisian berharap masyarakat dapat menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. "Tindakan main hakim sendiri dapat berakibat fatal dan merugikan semua pihak," tegas Iptu Didi.

Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk memastikan fakta di balik dugaan penculikan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan rumah sakit guna menentukan langkah selanjutnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads