Duka Teman Poltak, Pria Tewas Tertemper Kereta Jelang Hari Pernikahan

Duka Teman Poltak, Pria Tewas Tertemper Kereta Jelang Hari Pernikahan

Devteo Mahardika - detikJabar
Rabu, 09 Okt 2024 15:16 WIB
Proses evakuasi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia
Proses evakuasi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia (Foto: Istimewa).
Cirebon -

Suasana berkabung masih menyelimuti perasaan rekan-rekan Poltak Ronal Alam (25) usai tewas tertemper kereta 2 hari sebelum hari bahagia pernikahannya dengan wanita asal Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

Salah satu teman korban, Anwar (29) mengatakan korban dikenal sebagai sosok laki-laki tangguh dan mandiri sejak dari kecil. Hal itu terbukti usai menyelesaikan pendidikannya, korban selalu bekerja hingga berhasil memiliki rumah di usia mudanya.

"Setahu saya memang korban ini pekerja keras, karena dari kecil memang sudah ditinggal sama bapaknya jadi mau enggak mau mandiri," bebernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyampaikan, jika korban memiliki pribadi yang senang bergaul dan selalu baik dengan teman-temannya. "Kalau nongkrong di bengkel sama saya juga dia (korban) baik enggak suka macem-macem juga. Paling juga main game online kalau ngumpul di bengkel," terangnya.

Ia juga mengaku sangat terpukul usai mendengar kabar korban ditemukan tidak bernyawa setelah tertemper kereta di Desa Cangkring, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

ADVERTISEMENT

"Saya benar-benar laget waktu dapat kabar dari Uwanya korban," kata Anwar kepada detikJabar.

Terlebih lagi, secara pribadi ia menerima langsung undangan dari korban karena pada tanggal 10 Oktober akan melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita asal Desa Gamel, Kecamatan Plered.

"Yang bikin nyesek itu korban mau nikah tanggal 10 Oktober 2024, dia langsung yang ngasih undangan ke saya," bebernya.

Sementara itu, Mandor Desa Weru Kidul Bahrudin saat ditemui detikJabar, Rabu (9/10/2024). Ia menjelaskan, pada pertengahan Agustus yang lalu korban mengajukan surat pengantar nikah.

"Sebenarnya korban itu mau nikah tanggal 10 Oktober, soalnya udah ngurusin andon (surat pengantar) nikah bulan Agustus yang lalu," jelasnya.

Ia mengaku kurang begitu mengenali kepribadian korban karena merupakan warga baru Desa Weru Kidul yang belum lama ini tinggal di perumahan Taman Weru Permai.

"Jadi sebelumnya korban ini adalah warga Desa Dawuan dan memang belum lama pindah kesini tinggal di perumahan Taman Weru Permai," bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, korban ini diketahui sebagai yatim piatu dimana ibu kandung korban sudah meninggal disaat pandemi Covid-19.

"Korban juga ditinggal dari kecil oleh ayah kandungnya," ungkapnya.




(mso/mso)


Hide Ads