Cerita Cosplayer Jalan Asia Afrika, Dikejar Petugas-Pendapatan Turun

Cerita Cosplayer Jalan Asia Afrika, Dikejar Petugas-Pendapatan Turun

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 09 Okt 2024 14:30 WIB
Cosplayer di Jalan Asia Afrika Bandung
Cosplayer di Jalan Asia Afrika Bandung Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Cosplayer atau pelakon kostum di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung sering menjadi pusat perhatian wisatawan. Keberadaan mereka dianggap menghibur karena keterampilannya memakai dan memeragakan tokoh hantu maupun super hero.

Baru-baru ini, rekaman video yang memperlihatkan puluhan cosplayer di Jalan Asia Afrika viral di sosial media. Mereka terlihat dikejar-kejar oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Diketahui, peristiwa itu ternyata hanya bagian dari adegan film.

Meski begitu, adegan kejar-kejaran dengan petugas bukan hal asing bagi para cosplayer. Pengalaman dikejar petugas seringkali mereka hadapi dan hal itulah yang kemudian diperagakan dalam salah satu scane film.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi (46) salah satu cosplayer menceritakan pengalamannya bermain film dengan adegan yang sudah sering dialaminya. Andi mengungkapkan, dikejar petugas jadi makanan sehari-hari para cosplayer sebelum dilegalkan oleh pemerintah.

"Sebelum kita legal, pendiri komunitas ini kenyataannya seperti itu, kita sering ditangkap dan dikejar," ungkap Andi saat ditemui detikJabar di Jalan Asia Afrika, Rabu (9/10/2024).

ADVERTISEMENT

Lelah karena harus berurusan dengan petugas, Andi mengatakan para cosplayer menginginkan agar mereka bisa bekerja dengan nyaman tanpa takut dikejar petugas. Komunitas cosplayer kemudian mengajukan untuk dibuat legalitas bagi mereka.

"Setelah kondisinya mungkin capek atau gimana, kita mikir gimana caranya biar tenang. Makanya kita coba buat legalitas untuk komunitas di sini. Sekarang kita sudah legal karena sudah diatur dan dibina oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung," ujarnya.

Pada adegan film yang videonya viral, Andi menuturkan saat itu para cosplayer termasuk dirinya diminta untuk melakukan adegan senatural mungkin. Dalam adegan itu, mereka diminta berlarian karena dikejar petugas.

"Kita cuma disuruh lari aja nanti ada yang ketangkep dan gitulah. Jadi seakan-akan natural seperti kejadian asli. Mungkin menurut produsernya dibuat adegan kaya dulu (waktu belum legal)," katanya.

Menurut Andi, film tersebut memang dibuat berdasarkan kisah dan pengalaman para cosplayer di Jalan Asia Afrika. Dia menyebut, seluruh cosplayer yang terlibat dalam film itu diatur dan ditentukan oleh komunitas.

"Ini dari komunitas, jadi kita diatur oleh komunitas siapa aja yang main komunitas yang atur. Film ini idenya dari komunitas," ucap Andi.

Pendapatan Menurun

Meski kini telah legal dan dibina oleh pemerintah, namun para cosplayer mengungkap pendapatan mereka menurun jika dibandingkan sebelumnya. Hal itu karena ada aturan yang membatasi lokasi dan jumlah cosplayer di Jalan Asia Afrika.

"Kalau pendapatan ya lebih enak dulu sebelum legal. Kalau sekarang kita kan diatur, untuk tempatnya kemudian jumlah pemain. Karena di sini ada 3 komunitas kita dibatasi. Satu komunitas yang keluar satu hari cuma 15 karakter, jadi kalau 3 komunitas ya sehari 45 karakter," jelas Andi.

Sementara satu komunitas menurut Andi, memiliki jumlah anggota lebih dari 40 karakter. Karena itu, dirinya tidak bisa setiap hari bekerja sebagai cosplayer karena harus bergantian dengan rekan-rekannya.

"Di weekend itu yang benar-benar kita kejar (pemasukannya), kita kurang karena dibagi setengah hari. Jadi kalau pendapatan justru berkurang, lebih besar sebelumnya, kita bisa main sampai Braga," ungkapnya.

Meski begitu, Andi tetap bersyukur keberadaan mereka kini diakui. Meski pendapatan tidak sebesar dulu, mereka kini bisa bekerja dengan lebih tenang dan nyaman.

"Karena sekarang sudah diatur kita gabisa seenaknya, kalau di luar lokasi yang ditentukan ada sanksi dari komunitas. Tapi memang lebih nyaman dan tenang kita. Gak takut ada masalah karena kita ikut aturan," pungkasnya.

(bba/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads