Pilu Sanudin, Lumpuh Sejak Balita Usai Imunisasi

Serba-serbi Warga

Pilu Sanudin, Lumpuh Sejak Balita Usai Imunisasi

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 13 Sep 2024 11:00 WIB
Potret Sanudin, pria di Indramayu yang mengalami lumpuh total sejak masih kecil
Potret Sanudin, pria di Indramayu yang mengalami lumpuh total sejak masih kecil. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar
Indramayu -

Nasib pilu dialami Sanudin Warga Desa Langgengsari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejak kecil, pria berusia 32 tahun itu mengidap lumpuh total.

Siang itu, ringkih tubuh Sanudin terlihat saat terbaring lemah di atas amben kayu. Dengan segala keterbatasannya, ia hanya menyerukan isyarat ketika lapar atau ingin buang air.

Beruntungnya, hari-hari Sanudin tidak terlalu sepi meski tanpa kehadiran orang tua kandung sejak ia masih jabang. Suka dukanya sudah melekat bersama Wastirah (54) dan keluarganya. Bahkan, selama hidupnya Sanudin hanya bergantung pada kemurahan hati keluarga Wastirah dan Mulyati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wastirah merupakan anak dari pasangan Tarma dan Daniah yang dulu menerima kehadiran Sanudin sejak masih dalam kandungan.

"Sama saya itu baru 4 tahun ini. Tadinya sama emak (Ibu Daniah) terus pas emak meninggal dilanjutkan sama bapak (Bapak Tarma)," kata Wastirah saat ditemui detikJabar, Kamis (12/9/2024).

ADVERTISEMENT

Diceritakan Wastirah, nasib malang yang dialami Sanudin bermula sekitar tahun 1990-an silam. Daniah yang saat itu mengerti tentang kandungan, dipertemukan dengan satu wanita asal Tasikmalaya. Rupanya, wanita bernama Dede Denah itu tengah hamil 7 bulan bersama suami sirinya.

Tak tahan lantaran ditinggal suami, Dede lantas gelap mata dan ingin menggugurkan kandungannya. Mendengar itu, Daniah langsung mencegahnya bahkan ia dengan rela menerima Dede dan calon bayinya untuk tinggal di gubuk reyotnya.

"Jangan digugurin, kasihan itu sudah jadi bayi. Kalau malu pulangnya tinggal di sini aja," ujar Wastirah menirukan ucapan ibunya kepada Dede.

Hari-hari berlalu, kandungan Dede semakin besar. Hingga sekitar tanggal 25 September 1992, Dede melahirkan bayi laki-laki yang kini bernama Sanudin. Kehadiran keluarga kecil itu disambut sukarela oleh keluarga Tarma dan Daniah.

Namun, alasan ekonomi Dede lantas berpamitan untuk bekerja ke kota besar. Ia pun menitipkan Sanudin yang dulu dinamai Dedi Setiawan.

Setelah itu, tak ada kabar ataupun berita. Ibu kandung Sanudin seolah pergi untuk selamanya meninggalkan keturunannya yang masih sangat belia.

"Terus 50 hari setelah melahirkan, Dede pamit ke kota buat beli susunya. Sampai sekarang nggak pulang," ungkap Wastirah.

Hari-hari pun berlalu, Sanudin kecil pun tumbuh normal. Bahkan, ia sudah mulai belajar berjalan.

Namun, di usia 11 bulan, gejala tidak terduga dialami Sanudin setelah menjalani imunisasi. Suhu badan semakin panas bahkan sempat kajang. Hingga akhirnya Sanudin mengalami lumpuh total.

"Waktu lahiran normal. Dulunya dikasih nama Dedi Setiawan oleh ibu kandungnya. Terus pas umur 11 bulan itu di suntik (imunisasi). Terus malamnya panas, sampai akhirnya seperti ini," ucap Wastirah jelaskan asal mula lumpuhnya Sanudin.

Canda dan tawa sering dialami Sanudin di keluarga Wastirah. Bahkan, keluarga sederhana itu seolah dianggap seperti keluarga kandung oleh Sanudin.

"Ya sering bercanda sama anak-anak mah, tapi kadang nangis kalau lagi sakit ada orang yang bercanda membawa Sanudin untuk diserahkan ke orang tuanya," ungkapnya.

Hingga saat ini, Wastirah mengaku tidak sedikit masyarakat atau lembaga yang mengulurkan tangannya untuk membantu Sanudin. Meski, di usianya yang sudah 32 tahun, Sanudin baru mendapatkan kartu identitas (KTP) pada pertengahan Agustus 2023 lalu.

"Dulu waktu masih presiden SBY itu pernah dapat bantuan uang tunai Rp300 ribu selama sebulan. Kalau sekarang tidak ada," ungkapnya.

Perangkat Desa Langgengsari, Suwiryo membenarkan adanya satu warganya yang mengalami lumpuh sejak masih bayi. Bahkan, sebagai tetangga ia sering mengulurkan sedikit bantuan untuk sekedar meringankan kebutuhan Sanudin.

"Komunikasi dengan dinas sosial yang ada di Kecamatan sudah dilakukan. Baik untuk persoalan sosial umum maupun terkait yang dialami Sanudin," kata Kaur Kesra Desa Langgengsari, Suwiryo dikonfirmasi detikJabar.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads