Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Cirebon menyebabkan ribuan hektare lahan pertanian mengalami kekeringan parah. Kondisi ini memicu kekhawatiran terjadinya kebakaran lahan yang semakin meluas seiring dengan meningkatnya intensitas musim kemarau.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menjelaskan total potensi lahan yang terdampak kekeringan mencapai 1.700 hektare. "Saat ini, sekitar 488 hektare sudah mengalami kekeringan, dan kami telah mengintervensi sekitar 187 hektare di antaranya dengan metode pompanisasi," jelasnya, Kamis (5/9/2024).
Selain ancaman kekeringan, risiko kebakaran lahan di wilayah ini juga terus meningkat. Menurut Wahyu, jumlah insiden kebakaran terus bertambah seiring berlanjutnya musim kemarau. "Pada bulan Juni, kami mencatat lima kejadian kebakaran, kemudian meningkat menjadi 13 kejadian di bulan Juli, dan saat ini (Agustus) ada 44 kebakaran," tambah Wahyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas pemadam kebakaran (damkar) terus berupaya untuk mengendalikan situasi agar kebakaran tidak meluas lebih. Di tengah upaya penanggulangan kebakaran, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga fokus pada antisipasi kekurangan air bersih yang mungkin dialami masyarakat akibat kekeringan.
"Kami berkoordinasi dengan pihak provinsi, memperkirakan bahwa musim hujan kemungkinan akan berlangsung lebih lama. Namun, Cirebon termasuk salah satu daerah di Jawa Barat yang mengalami kekeringan terpanjang," ungkapnya.
Menghadapi kondisi ini, pemerintah tetap waspada dan telah mengalokasikan anggaran khusus di seluruh perangkat daerah untuk penanganan bencana kekeringan. "Saat ini, kita masih dalam status siaga dan belum masuk ke tahap tanggap darurat," pungkasnya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat telah merilis data kekeringan. Sebanyak 12 daerah mengalami kekeringan dengan status siaga darurat, dan satu daerah berstatus tanggap darurat kekeringan.
Keduabelas daerah itu ialah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Garut. Kabupaten Bekasi jadi satu-satunya yang berstatus tanggap darurat kekeringan.
(iqk/iqk)