Pahit dan manis dilalui Hamdan selama hidupnya. Dia memilih jalan untuk berjualan demi menyambung hidupnya.
Sudah puluhan tahun lamanya Hamdan membuka usaha. Berbagai macam barang dia jajakan untuk menjalani profesinya sebagai pedagang.
Selama itu pula, pria 61 tahun asal Cirebon gonta ganti barang dagangan mulai dari jamu, sepeda ontel, minyak wangi dan kini batu akik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai jualan batu sekitar tahun 1994," ucap Hamdan saat membuka pembicaraan dengan detikJabar belum lama ini.
Hamdan biasa menjajakan batu akiknya di Jalan Talang, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Berbekal terpal sebagai alas, dia menggelar batu akik di pelataran.
Ada banyak jenis batu cincin yang dijual Hamdan, mulai dari batu akik, ruby, safir, sampai batu peros. Dari sekian banyaknya jenis batu cincin yang dijual, menurut Hamdan, terdapat dua jenis batu akik yang menurutnya berbeda dari batu yang lain, yakni batu cincin galih kelor dan nagasari.
Selain bentuknya yang indah, kata Hamdan, konon, kedua batu cincin tersebut memiliki khasiatnya tersendiri.
"Uniknya kalau batu kelor itu buat penangkal, biar nggak ada orang yang berniat jahat, kalau nagasari juga itu ada kelebihannya, misal kalau ada ular atau hewan apa, itu bisa diam hewan nya. Untuk harganya juga beda sama batu yang lain," tutur Hamdan.
Hamdan menuturkan, kebanyakan batu cincin yang dijual, diperoleh dari orang yang sengaja menjual batunya.
"Ini dapatnya dari orang-orang yang datang lelang atau tukar tambah, itu memang kadang orang sengaja dateng buat jual batu," tutur Hamdan.
Ada prinsip yang dipegang Hamdan selama berjualan batu akik. Pembelinya bisa menawar secara bebas untuk batu cincin yang ingin dibelinya.
"Jualan kayak gini enak, aku tidak pernah menekan orang untuk beli, berapapun orang nawar, aku kasih, karena aku nggak mau nyakitin orang. Takutnya ada orang yang pengin beli tapi duitnya kurang, jadi mau nawar berapa pun aku kasih, alhamdulilah rezekinya selalu ada," tutur Hamdan.
Hamdan sendiri berjualan batu cincin dari mulai pukul 09:00 - 17:00 WIB. Meski pendapatannya tidak menentu, menurut Hamdan, yang terpenting dirinya sudah berikhtiar untuk mencari rezeki.
"Kalau usaha gini tuh, dari kitanya, misal kita berangkat lalu kita ikhtiar dapat rezeki, insyaallah pulang-pulang dapat lima puluh ribu atau seratus, tapi cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari," pungkas Hamdan.
(dir/dir)