Cerita Penemuan Batu Tapak di Situs Ki Dampoe Awang Indramayu

Cerita Penemuan Batu Tapak di Situs Ki Dampoe Awang Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 20 Jul 2024 07:30 WIB
Potret batu tapak ditemukan di sekitar situs Syaikh Dampoe Awang di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Optimisme Bobotoh Qatar, Persib Bandung bisa Lumat PSM Makasar. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar
Indramayu -

Sebuah batu dengan tanda tapak manusia ditemukan di area Situs Syekh Dampoe Awang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Keberadaan batu tapak terlihat saat situs di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan itu tengah membangun fondasi bangunan.

Pembina Yayasan Istana Syaikh Dampoe Awang, M Toha Almustofa menceritakan tentang penemuan batu tapak pada 2021 silam. Kala itu, pihaknya tengah merenovasi bangunan musala yang berada di area Situs Syekh Dampoe Awang.

Batu tapak itu awalnya ditemukan oleh pekerja bangunan yang sedang menggali lubang untuk cakar ayam atau fondasi bangunan. Saat itu, di kedalaman sekitar dua meter terdapat banyak tumpukan bata merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2021, pakai cakar ayam. Nah ketika sampai di musala ternyata di bawahnya itu banyak bata-bata yang sudah tersusun rapi. Terus saya perintahkan nggak usah gali kedalaman di bawah itu. Di atas bata aja," kata M. Toha ditemui detikJabar di situs Syaikh Dampoe Awang, Jumat (19/7/2024).

Tepat di sekitar bawah tempat pengimaman musala, penggali tanah untuk pondasi bangunan dikejutkan dengan adanya batu besar dengan tanda atau cap kaki manusia. "Nyampe di bawah tempat pengimaman itu ada suatu hal yang agak aneh gitu, ternyata tukang gali mengatakan ini ada sesuatu," jelas M Toha.

ADVERTISEMENT

Melihat keanehan itu, M Toha memerintahkan tukang untuk menghentikan sementara penggalian tanah. Kemudian, Toha mengevakuasi temuan batu tapaak itu. "Ya udah jangan diteruskan, itu yang lain aja (lubang fondasi). Nah itu malamnya saya ambil. Itu hikmahnya ketika saya disuruh membuat fondasi oleh Syekh Ahmad Fanani Dieng," ujarnya.

Satu buah batu tapak cap tapak kaki manusia sebelah kanan itu ditemukan di kedalaman sekitar 2 meter. Letaknya tak jauh dari sumur kuno dan sungai.

"Sekitar 2 meter lebih. Cuma satu. Iya oleh tukang gali, terus malamnya saya ambil. Supaya nggak geger makanya saya simpan dulu," ungkapnya.

Informasi temuan batu tapak kemudian terdengar tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jabar dan TACB Indramayu. Tim kemudian segera melakukan kajian dan pendokumentasian untuk meneliti temuan tersebut.

Pamong Cagar Budaya pada Bidang Kebudayaan Disdikbud Indramayu, Suparto Agustinus menyebut benda diduga artefak itu dari batu jenis material batu andesit dengan cap telapak kaki sebelah kanan. Benda itu berukuran sekitar panjang 30 sentimeter dan lebar 15 sentimeter.

"Itu adalah temuan sangat istimewa di Indramayu. Kami telah mengukur dan melihat jenis batu tersebut memang sudah lama juga," kata Suparto Agustinus di lokasi situs Syaikh Dampoe Awang.

Menurutnya, pemerintah harus lebih serius dalam menangani potensi benda cagar budaya. Hal itu diharapkan agar bisa menguak sejarah atau peradaban Kabupaten Indramayu.

"Dari temuan kemarin itu juga sebuah pertanda peradaban Indramayu itu lebih lama atau sama dengan daerah lain. Karena mengingat letak geografisnya Indramayu berada di Pantai. Kalau tidak jauh dari pantai bisa jadi peradabannya lebih maju karena selain tempat berdagang juga tempat bertukar informasi dan budaya," jelasnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads