Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan salah satu masjid bersejarah yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid ini dibangun atas prakarsa Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu dari Wali Songo.
Di balik usianya yang sudah ratusan tahun, Masjid Agung Sang Cipta Rasa ternyata masih menyimpan beberapa hal unik. Salah satunya adalah jam bencet yang digunakan untuk menunjukkan waktu salat.
Jam bencet yang dibuat dengan bahan coran itu memiliki bentuk silinder. Pada bagian atasnya, terdapat sebuah batang berbahan kuningan yang berfungi sebagai penunjuk waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar sempat berbincang-bincang dengan salah seorang pengurus Masjid Sang Cipta Rasa, Ahmad Hamdan. Ia lalu menjelaskan tentang sejarah dan fungsi jam bencet yang ada di masjid bersejarah itu.
Menurutnya, jam bencet tersebut diperkirakan sudah ada sejak masjid Agung Sang Cipta Rasa berdiri. Diketahui, masjid yang lokasinya berada di depan Keraton Kasepuhan Cirebon itu dibangun pada sekitar tahun 1480. Keterangan ini tercantum pada papan informasi yang ada di area depan masjid.
"Untuk usianya (jam bencet) kemungkinan sama dengan masjid," kata Hamdan saat ditemui di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, baru-baru ini.
Hingga kini, jam bencet yang ada di Masjid Agung Sang Cipta Rasa itu masih terjaga dan terawat. Bahkan, jam tersebut juga masih tetap digunakan untuk menunjukkan waktu salat di masjid tersebut.
![]() |
"Jadi sebelum bedug ditabuh, lihat (waktunya) ke sini dulu (jam bencet). Jadi jam ini masih diperlukan," kata Hamdan.
Hamdan kemudian menjelaskan cara kerja dari jam bencet tersebut. Ia menyebut, jam bencet itu merupakan jam yang mengandalkan sinar matahari untuk menunjukkan waktu.
Saat terkena sinar matahari, sebuah batang yang ada di bagian atas jam akan membentuk bayangan. Bayangan itu lah yang dimanfaatkan untuk menunjukkan waktu salat.
"Jam ini memang mengandalkan sinar matahari. Kalau sedang tidak ada matahari atau mendung ya kita lihatnya ke jam modern," kata Hamdan.
"Jam bencet dibuatnya pakai coran. Untuk ininya (batangnya) sepertinya bahannya dari kuningan campur tembaga," kata dia menambahkan.
Sekilas Tentang Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Sekadar diketahui, jam bencet tersebut berada di dalam lingkungan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang merupakan salah satu masjid bersejarah di Kota Cirebon. Dilihat dari usianya, masjid tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Berdasarkan keterangan pada papan informasi yang ada di depan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, masjid tersebut dibangun pada tahun 1480. Masjid itu didirikan atas prakarsa Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Adapun yang menjadi arsiteknya adalah Raden Sepat dari Majapahit.
Setidaknya ada sekitar 500 orang yang dilibatkan untuk membantu proses pembangunan masjid Agung Sang Cipta Rasa. Konon, pembangunan masjid ini hanya membutuhkan waktu satu malam.
Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa memiliki bentuk yang unik. Bentuk bangunan masjid ini terdiri dari perpaduan antara gaya jawa dan hindu. Hal ini dapat dilihat dari bentuk gapuranya yang khas dan atas masjid yang menyerupai joglo.
Sementara itu, dilihat dari papan informasi lain yang juga ada di depan masjid, dijelaskan tentang makna di balik nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Nama masjid ini diambil dari kata Sang yang bermakna Keagungan, Cipta yang berarti dibangun dan Rasa yang berarti digunakan.
(sud/sud)