Sejumlah rumah di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik masih terendam banjir akibat curah hujan dengan instesitas tinggi di wilayah Kabupaten Cirebon sejak Sabtu (6/7).
Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan mengatakan sampai dengan saat ini air yang merendam di Desa Jagapura Wetan masih belum surut. "Dari hari Sabtu sampai sekarang banjir di Desa Jagapura Wetan masih belum surut," kata dia kepada detikJabar, Senin (8/7/2024).
Dari data yang dihimpun, terdapat 360 rumah warga masih terendam banjir dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 2.368 jiwa. "Untuk kejadian banjir di Desa Jagapura Wetan ada 754 KK atau 2.368 jiwa," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ketinggian air di Desa Jagapura Wetan setinggi 20 sampai 40 sentimeter dan sejumlah warga sudah kembali ke kediamannya masing-masing setelah sempat mengungsi.
"Ketinggian sekarang masih 20 sampai 40 sentimeter," ucapnya.
Selain pemukiman warga yang terendam banjir, terdapat juga lahan sawah seluas 15 hektar ikut terendam banjir.
"Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh kami ada 15 hektar lahan sawah yang terendam banjir," terangnya.
Banjir ini dikatakannya disebabkan dari luapan Sungai Wangan Ayam yang melintas di wilayah Desa Jagapura Wetan. "Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai wangan ayam," paparnya.
Dalam upaya penanganan banjir, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan perangkat desa beserta instansi terkait untuk kegiatan assessment. Serta melakukan penyisiran lokasi terdampak untuk penanganan kedaruratan terutama evakuasi warga terdampak.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang dekat bibir sungai agar segera menjauh ke tempat yang lebih aman," tutupnya.
Sekadar diketahui, pada hari Sabtu (6/7) terdapat 13 desa dari 5 kecamatan yang terendam banjir akibat luapan sungai usai hujan mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Saat ini jalan akses dari arjawinangun menuju Bypass tergangu. Selain itu akses jalan protokol Arjawinangun - Gegesik sampai saat ini terendam dan mengganggu akses roda dua dan roda empat.
Banjir Meluas
Banjir Cirebon diketahui terjadi pada Sabtu (6/7/2024) kemarin sekitar pukul 16.51 WIB. Hingga hari ini, Senin (8/7/2024), banjir diketahui belum surut dan masih menggenang di sejumlah titik.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menuturkan, dampak banjir semakin meluas dan kini merendam 13 desa di 5 kecamatan. Jumlah itu meningkat dibanding hari Minggu (7/7) kemarin.
"Kalo data terdampak berpotensi berubah karena kemaren (Minggu) mungkin ada wilayah yang belum sempat didata. Kalau liat kondisi, beberapa wilayah mulai surat," kata Hadi saat dikonfirmasi.
Adapun lokasi banjir berada di Desa Arjawinangun (Kecamatan Arjawinangun), Desa Bayalangu Lor, Desa Bayalangu Kidul, Desa Jagapura Kulon, Desa Jagapura Kidul, Desa Jagapura Lor, Jagapura Wetan (Kecamatan Gegesik).
Kemudian Desa Bunder, Desa Bojong Kulon, Desa Susukan (Kecamatan Susukan), Desa Suranenggala Kulon (Kecamatan Suranenggala), Desa Pangurangan Kulon, Desa Kalianyar (Kecamatan Panguragan).
Data terbaru BPBD Jabar, banjir merendam 5.241 rumah, 17 rumah ibadah, 16 sarana pendidikan dan 10 hektare sawah dengan lokasi terparah berada di Desa Jagapura Kulon dengan 2.550 rumah terendam.
Hadi juga menyebut, banjir dirasakan dampaknya oleh 21.312 jiwa dimana 8.454 diantaranya berada di Desa Jagapura Kulon, 3.777 jiwa di Jagapura Lor dan 2.368 jiwa di Jagapura Wetan.
"Total jiwa terdampak banjir 21.312 jiwa," tutup Hadi.
(sud/sud)