Luapan Sungai Cibuaya Indramayu Rendam Permukiman hingga Kuburan

Luapan Sungai Cibuaya Indramayu Rendam Permukiman hingga Kuburan

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Minggu, 07 Jul 2024 17:30 WIB
Genangan air akibat luapan saluran pembuangan Sungai Cibuaya di Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, Indramayu
Genangan air akibat luapan saluran pembuangan Sungai Cibuaya di Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu - Saluran pembuang sungai Cibuaya yang melintas di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu meluap. Akibatnya, luapan air menggenang ke permukiman hingga merendam ratusan hektare sawah dan sejumlah tempat pemakaman umum.

Pantauan detikJabar, genangan air masih cukup tinggi di permukiman warga Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu pada Minggu (7/7/2024). Bahkan menurut warga, genangan air semakin meningkat akibat luapan saluran pembuangan sungai Cibuaya.

"Kemarin sore hanya di blok situ aja, sekarang sampai ke sini airnya," ujar Santi kepada detikJabar.

Tingginya genangan air membuat aktivitas warga sejak pagi tadi cukup terhambat. Tidak sedikit sepeda motor yang mengalami mati mesin.

"Tadi pagi mah banyak yang mogok, apalagi yang hajatan nanggap singa depok itu kasihan," katanya.

Camat Bangodua, Raden Mas Wahyu Adhiwijaya menjelaskan sedikitnya terdapat 83 rumah di Desa Karanggetas terdampak banjir. Ketinggian banjir yang mencapai 30 hingga 50 sentimeter itu pun sempat merendam halaman kantor desa serta akses jalan penghubung antar desa.

"Di karanggetas wilayah yang rendah, sehingga air dari wilayah lain termasuk Sukaperna, Kecamatan Tukdana lari ke Karanggetas," kata Wahyu dihubungi detikJabar.

Tak hanya permukiman, banjir juga menyebabkan aktivitas pertanian lumpuh. Sedikitnya ada 200 hektare sawah di Desa Karanggetas masih terendam banjir.

Tak hanya desa Karanggetas, banjir akibat luapan Sungai Cicurug juga merendam desa Tegal Girang. Luapan tersebut menggenang di sejumlah persawahan hingga tempat pemakaman umum.

"Yang terdampak lainnya juga sebagian kecil di desa Tegal Girang, sebagian areal sawah dan makam," jelasnya.

Guna mengurangi genangan air, pemerintah Kecamatan Bangodua melakukan sejumlah upaya, salah satunya dengan pompanisasi dan membuka klep pembuang air.

"Salah satu upaya mengurangi banjir melalui pompanisasi air dibuang ke saluran Cipelang dan menggunakan beko untuk buka akses air ke saluran Cipelang. Serta membuka klep pembuang air ke Sungai Cimanuk," pungkasnya.


(dir/dir)


Hide Ads