.webp)
Kasus dugaan penggelapan di kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Cirebon masih dilakukan pendalaman. Sejumlah orang saat ini sudah dimintai keterangan oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Cirebon.
Sekadar diketahui, tim Pidsus Kejari Cirebon menggeledah kantor Perumda Bank Cirebon. Usai mencium adanya dugaan penggelapan terhadap dana tabungan dan deposito nasabah yang berlangsung selama 12 tahun lamanya.
Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Slamet Haryadi mengatakan saat ini tim Pidsus sedang melakukan pendalaman terkait dugaan kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tim Pidsus sudah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus penggelapan dana tabungan dan deposito nasabah," ujarnya, Kamis (27/6/2024).
Dari hasil sementara, diketahui terdapat 200 lebih nasabah Perumda Bank Cirebon yang dananya digelapkan yang nominalnya mencapai Rp3 miliar.
"Memang ada dugaan penggelapan sebesar Rp3 miliar, namun uang itu memang sempat dikembalikan kepada nasabah-nasabah yang dirugikan," ujarnya.
Meski demikian, saat ini juga pihaknya sudah melibatkan tim audit untuk menghitung secara pasti kerugian atas dugaan tindak penggelapan dana nasabah Perumda Bank Cirebon.
"Untuk bisa memastikan seluruhnya, kami sudah melibatkan tim audit untuk menghitung kerugian negara atas dugaan ini," bebernya.
Sampai saat ini, tim Pidsus Kejaksaan Negeri Kota Cirebon masih terus mengumpulkan data dan alat bukti untuk menentukan siapa yang melakukan perbuatan melawan hukum atas dugaan ini.
"Kami masih terus mengumpulkan data dan alat bukti untuk menentukan siapa saja yang melakukan perbuatan melawan hukum," tegasnya.
Ia menegaskan, sampai dengan saat ini sudah ada 10 orang saksi yang dilakukan pemeriksaan untuk dimintai keterangan. Dari jumlah orang yang diperiksa, terdapat juga beberapa orang dari jajaran direksi Perumda Bank Cirebon mulai dari periode 2010 sampai 2022.
"Sampai hari ini sudah ada 10 orang yang sudah dimintai keterangannya," ujarnya.
(dir/dir)
