Ada salah satu inovasi alat bantu tangkap ikan yang dilakukan oleh nelayan yang ada di Cangkol Tengah, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Inovasi alat bantu menangkap ikan tersebut berupa terumbu karang buatan yang diberi nama rumpon.
Ketua Himpunan Nelayan Cangkol Tengah (HNCT) Suparman (60) menuturkan, rumpon merupakan hasil karya inovasi yang ramah lingkungan dari nelayan Cangkol agar bisa menangkap ikan lebih banyak.
"Rumpon itu alat bantu tangkap ikan yang namanya rumpon, nama kerennya fish apartemen (rumah ikan), berbentuk mirip terumbu karang buatan, di Kota Cirebon yang pakai cuman di Cangkol," tutur Suparman, Senin (3/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumpon sendiri terbuat dari bambu yang disusun berbentuk kubus yang telah diikat, lalu diberi ban bekas dan pelepah daun kelapa. Menurut Suparman, rumpon telah digunakan nelayan cangkol sejak tahun 2004, dengan ukuran rumpon yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan nelayan itu sendiri.
"Dari 2004, itu inisiatif dari nelayan sendiri, bahan pembuatanya dari bambu dan ban bekas, proses pembuatan juga nggak terlalu makan waktu," tutur Suparman.
Suparman memaparkan, untuk cara kerjanya sendiri, rumpon ditaruh di beberapa titik yang banyak lokasi ikan. Lalu diberi daun kelapa sebagai penarik agar ikan datang. Oleh nelayan, Rumpon ditandai dengan tanda khusus sebagai titik koordinat agar tidak tertukar dengan rumpon nelayan lain.
"Dibawa ke laut, lalu diturunkan dengan pemberat di titik yang banyak ikan nya, terus dikasih kelapa sebagai perangsang agar ikan datang, lalu baru saya mancing di situ," tutur Suparman.
Berbeda dengan alat bantu tangkap ikan lain, kata Suparman, dengan menggunakan rumpon yang ramah lingkungan, nelayan bisa sekaligus menjaga ekosistem laut khususnya terumbu karang.
"Kalau yang nggak ramah lingkungan tuh yang alatnya tangkapnya jalan kaya pukat harimau, jadi merusak terumbu karang. Tapi kalau rumpon kan diam tidak ditarik, jadi ramah lingkungan," tutur Suparman.
Menurut Suparman, dengan menggunakan rumpon, nelayan jadi mudah untuk menangkap ikan. Karena ikan sudah terkumpul dalam satu titik yang telah di pasang rumpon. Ada beberapa jenis ikan yang biasanya berkumpul di rumpon, seperti ikan kakap merah dan ikan kerapu serta beberapa jenis ikan lain.
Jika dirasa ikan belum berkumpul, menurut Suparman, nelayan akan menambahkan pelepah kelapa lagi. "Dikasih kelapa lagi, kalau nggak ada daun kelapa ikan nggak pada datang, kalau rumponya rusak yah kita rehab dulu," tutur Suparman.
Untuk proses pembuatanya sendiri, menurut Suparman tidak membutuhkan waktu yang lama, dengan biaya pembuatan sekitar Rp 1.500.000 yang digunakan untuk membuat puluhan balok rumpon.
"Cepat buatnya, sehari juga jadi, buatnya kalau lagi senggang aja, tapi banyak buatnya, " tutur Suparman.
Menurut Suparman, gegera alat tersebut nelayan Cangkol menjadi nelayan percontohan di seluruh Indonesia dan mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden SBY.
"Kalau di sini nelayan Cangkol jadi percontohan seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Sulawesi belajar ke sini. Pernah juara satu se Indonesia dapat hadiah 30 mesin perahu dari Pak SBY itu pada tahun 2011, sampai pak Aher gubernur itu datang ke sini ucapkan terimakasih," pungkas Suparman.
(dir/dir)