Vihara Welas Asih Cirebon dibangun pada tahun 1595. Bangunan tua di Cirebon ini kemudian direnovasi pada tahun 1791, 1829 dan 1889. Tempat ibadah tua di Cirebon ini menyimpan sejarah.
Sekadar diketahui, pembangunan vihara dilakukan sejak kedatangan masyarakat Tionghoa ke Cirebon. Saat itu, masyarakat Tionghoa yang datang ke Cirebon juga membawa rupang dan konco atau Dewi Kwan Im untuk keselamatan.
Sebelumnya Vihara Welas Asih bernama Vihara Tio Kak Si, akan tetapi saat orde baru nama tersebut berubah karena adanya bentuk pelarangan yang berbau Tionghoa. Penamaan Vihara Welas Asih diambil dari salah satu Rupang Dewi Kwan Im yang ada di dalam vihara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vihara Welas Asih yang berlokasi di jalan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Vihara ini bukan hanya dijadikan tempat peribadatan bagi umat Budha, melainkan juga menjadi destinasi wisata sejarah bagi wisatawan saat berkunjung ke Kota Cirebon.
Ada satu hal yang unik saat berkunjung dan masuk ke dalam salah satu ruangan di Vihara Welas Asih. Tepatnya di ruang peribadatan di mana terdapat sejumlah gambar di bagian dinding vihara.
Ternyata gambar itu bukan sembarang gambar, melainkan sebuah alur cerita dari 3 Negara yang dikenal Samkok. Kisah ini merupakan sebuah cerita fakta dan fiktif hasil karya dari seorang penulis ternama asal Tiongkok. Kisah Tiga Negara ditulis dengan apik oleh Luo Guanzhong dengan komposisi sekitar 70% berdasarkan fakta sejarah dan sisanya murni fiksi karangan ia sendiri.
Roman ini juga membawakan penggalan kisah yang sangat menarik yang sebenarnya diambil dari kejadian nyata pada zaman-zaman lain yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa pada masa Tiga Negara.
Pengurus Vihara Welas Asih, Suhendra menyebutkan, gambar yang berada di dinding tersebut merupakan sebuah alur cerita yang di ambil dari kisah 3 Negara Samkok.
"Gambar-gambar itu adalah alur cerita dari kisah 3 Negara Sam Kok yang memang menjadi gambaran untuk hidup," kata dia kepada detikJabar, Jumat (17/5/2024).
Ia mengaku ada 170 granit yang terpasang di dinding Vihara Welas Asih, yang di mana disetiap granitnya terdapat gambar dari kisah 3 Negara tersebut. "Jumlahnya ada 170 granit yang menceritakan kisah 3 Negara Samkok," paparnya.
Selain itu, ia membeberkan jika sebelumnya gambar-gambar tersebut digambar langsung di dinding sejak ratusan tahun yang lalu usai vihara ini telah terbangun. "Sebenarnya dulu itu digambar langsung di dinding sewaktu vihara ini sudah terbangun ratusan tahun yang lalu," terangnya.
Baca juga: Kesetiaan Sanirah dengan Kayuhan Becaknya |
Akan tetapi, karena termakan usia dan mengalami kerusakan. Sampai akhirnya pengurus Vihara Welas Asih menggantikan media gambar tersebut menggunakan granit.
Ia mengungkapkan, gambar-gambar ini banyak menyimpan pesan kehidupan dan bisa membawa motivasi kebaikan bagi hidup setiap orang. "Sampai akhirnya diganti pake granit setelah alami kerusakan, granit ini juga dari sumbangan dari umat vihara," pungkasnya.
(sud/sud)