Cara Amar Thohir Kurangi Sampah lewat Madu Isi Ulang

Kabupaten Kuningan

Cara Amar Thohir Kurangi Sampah lewat Madu Isi Ulang

Mohamad Taufik - detikJabar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:00 WIB
Amar Thohir pemilik usaha madu asli Kuningan Makun sedang mengisi ulang gelas toples dengan madu mellifera untuk konsumennya
Amar Thohir pemilik usaha madu asli Kuningan Makun sedang mengisi ulang gelas toples dengan madu mellifera untuk konsumennya (Foto: Mohmad Taufik/detikJabar).
Kuningan - Mendengar istilah isi ulang, bayangan kita akan tertuju pada produk parfum, pulsa atau air galon. Namun di Kuningan kini ada madu isi ulang.

Ya, ini adalah cara Amar Thohir pemilik usaha madu asli Kuningan Makun di Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, memudahkan konsumennya membeli madu tanpa menyisakan sampah plastik ataupun botol kaca. Cukup membawa botol kosong atau wadah khusus yang telah disediakan di Imah Teuweul miliknya, kita bisa membeli madu dengan harga 15 persen lebih murah dari normal.

"Normalnya madu ukuran 500 ml kami jual dengan harga Rp 150.000. Tapi dengan isi ulang ini, kita ada potongan harga Rp 20.000 jadi cukup Rp 130.000 saja, sudah termasuk donasi untuk kegiatan sosial," ungkap Amar kepada detikJabar, Kamis (16/5).

Amar menuturkan, cara ini tidak hanya sekedar strategi marketing untuk meningkatkan penjualan madunya melainkan bentuk dukungan terhadap program zero waste terhadap sampah plastik dan kaca. Bahkan, Amar mengaku, kemasan produk Makun yang dijualnya pun memanfaatkan botol bekas sirup yang sudah disterilisasi.

"Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan dan mengurangi sampah plastik juga kaca yang kerap menjadi masalah yang sulit diatasi. Kami sediakan madu isi ulang, supaya botol atau wadah yang tidak terpakai bekas madu sebelumnya tidak dibuang begitu saja melainkan tinggal isi dengan yang baru, dan harganya pun jadi lebih murah," papar Amar.

Cara lain Imah Teuweul milik Amar dalam mendukung program zero waste ini adalah dengan mengemas botol madu Makun yang dijualnya menggunakan keranjang berbahan anyaman bambu yang menarik. Bahkan, Amar juga memanfaatkan limbah madu yang didapat dari hasil perasan sarangnya diolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis. Mulai dari sabun kecantikan dan lilin aroma terapi.

"Semua yang dihasilkan dari lebah ini tidak ada yang terbuang. Madu yang dihasilkan kita jual, sedangkan sarang sisa perasannya kita olah lagi menjadi sabun dan lilin aroma terapi," ujarnya.

Adapun produk madu yang dijual, Amar menyebutkan, ada tiga macam yaitu madu teuweul, madu odeng dan madu mellifera atau madu budi daya. Semuanya, kata dia, berhkhasiat untuk kesehatan seperti disebutkan dalam Al Quran Surat An-Nahl Ayat 69 yang artinya "Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan".

"Namun untuk madu isi ulang ini sementara baru tersedia madu Mellifera. Insya Allah ke depannya kita juga sediakan madu isi ulang untuk jenis odeng dan teuweul," ucap Amar. (mso/mso)



Hide Ads