Rampok Kantong Kresek, Cara Komunitas Nol Sampah Kurangi Plastik Sekali Pakai

Kabar Komunitas

Rampok Kantong Kresek, Cara Komunitas Nol Sampah Kurangi Plastik Sekali Pakai

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 05 Mar 2025 22:00 WIB
Komunitas Nol Sampah
Komunitas Nol Sampah (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Komunitas Nol Sampah punya cara menarik mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka menggalakkan kegiatan rampok kantong kresek.

Co Founder Komunitas Nol Sampah Indonesia Hanie Ismail mengatakan kegiatan itu telah dimulai sejak awal berdirinya komunitas ini pada tahun 2009.

Anggota komunitas menyasar masyarakat di ruang publik, seperti di taman kota dan tempat/tempat lainnya untuk menukarkan kantong kresek yang mereka gunakan dengan tas belanja ramah lingkungan dari hasil swadaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin terdengarnya mengerikan karena menggunakan kata 'rampok'. Tapi harapannya bisa dapat atensi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," ujar Hanie kepada detikJatim, Rabu (5/3/2025).

Komunitas Nol SampahAnggota Komunitas Nol Sampah melakukan rampok kantong kresek (Foto: Istimewa)

Hanie mengungkapkan bahwa permasalahan plastik menjadi isu utama yang sejak awal diangkat oleh Komunitas Nol Sampah.

ADVERTISEMENT

"Dulu tahun 2009, isu plastik ini belum booming. Jadi awalnya saya dan lima teman lainnya, kami berenam mendirikan Komunitas Nol Sampah yang merupakan bahasa Indonesia dari zero waste," ungkapnya.

Komunitas Nol Sampah juga secara serius ingin mengubah paradigma masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Mereka pun terus melakukan berbagai kegiatan mulai dari edukasi, sosialisasi, hingga advokasi kepada pemerintah dan berbagai stakeholder.

Saat ini selain beranggotakan enam pengurus inti, mereka juga memiliki staf, hingga ribuan volunteer yang aktif mengkampanyekan mengenai pengurangan penggunaan plastik sekali pakai serta pengelolaan sampah.

"Dengan berjalannya waktu continue dan konsisten. Kita kampanyekan ayo kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kita edukasi, sosialisasi, dan advokasi pengelolaan sampah yang baik ke anak-anak, mahasiswa, sampai ibu-ibu mengenai hal ini," tutur Hanie.

Komunitas Nol Sampah juga terlibat dalam mendorong terwujudnya peraturan daerah mengenai penggunaan plastik sekali pakai. Tujuannya untuk mencegah semakin menjamurnya sampah plastik yang sangat sulit terurai.

"Kami mendorong kota/kabupaten dan mendampingi mereka dalam penyusunan peraturan daerah tersebut. Selain itu kami juga membangun jejaring, tahun 2017 kami gabung Aliansi Zero Waste Indonesia," beber Hanie.

Dengan jejaring yang dibangun bersama dengan komunitas dan berbagai kelompok masyarakat, Hanie mengatakan bahwa dia berharap bisa terwujud lingkungan yang lebih sehat di Indonesia.

"Kalau kita lihat negara lain tentang pengelolaan sampah, itu sampai berhasil adalah kerjasama dengan semua pihak. Begitpun seharisnya di Indonesia. Bukan hanya masyarakat saja. Tapi pemerintah, perusahaan, dan semuanya bergerak," ucap dia.

Hanie pun menaruh banyak harapan kepada generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa nantinya agar bisa mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

"Kami datang untuk edukasi dan ajak generasi muda karena mereka yang akan pegang Indonesia ini nantinya. Kami mendorong agar pengelolaan sampah ini benar-benar berjalan baik," pungkas Hanie.

Kegiatan Komunitas Nol Sampah di Taman Bungkul Surabaya untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.




(iwd/iwd)


Hide Ads