.webp)
Fakta baru dalam kasus pembunuhan terhadap Indah Fitriyani (22) di Cirebon terungkap. Selain Indah, pelaku bernama Candra (23) ternyata mengincar wanita lain.
Hal itu terungkap usai polisi melakukan pemeriksaan terhadap Candra dan Fahmi (21) pelaku lain di kasus ini. Polisi turut memeriksa ponsel dari Candra.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap ponsel Candra, polisi menemukan bila Candra mengirim pesan ke dua wanita lain yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kita lakukan pengecekan di handphone pelaku, ternyata Candra ini di hari yang sama mengirimkan pesan ke 3 orang wanita secara random," ujar Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno di Mapolresta Cirebon, Rabu (15/5/2024).
Namun nahas, dari wanita-wanita yang saat itu dikirimkan pesan oleh pelaku hanya Indah Fitriyani yang merespon pesan tersebut. Sehingga pelaku dengan leluasa melancarkan aksinya tersebut.
"Saat itu yang merespon hanya korban," jelasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, dari hasil pemeriksaan ditemukan motif dari kedua orang pelaku yakni ingin menguasai barang milik korban.
"Motifnya ingin menguasai barang milik korban karena saat itu korban ingin mengerjakan tugas menggunakan laptop," pungkasnya.
Pertemuan Pertama dan Terakhir
Polisi turut mengungkap fakta baru di kasus ini. Menurut Hario, perkenalan korban dan pelaku berawal dari berbagi pesan di media sosial Facebook 5 bulan sebelum insiden berdarah itu.
Ternyata saat peristiwa itu terjadi, pertemuan antara korban dan pelaku menjadi pertemuan pertama dan terakhir bagi korban setelah berkenalan selama 5 bulan di media sosial Facebook.
"Itu adalah pertemuan pertama antara korban dan pelaku Candra setelah mereka berkenalan selama 5 bulan di facebook," terangnya.
Ia menjelaskan, saat pertemuan itu pelaku Candra mengajak korban untuk mengerjakan tugas kuliahnya di kediaman pelaku.
 Pelaku pembunuhan Indah di Cirebon Foto: Devteo Mahardika/detikJabar |
"Memang saat kejadian korban ini ingin mengerjakan tugas kuliahnya, lalu Candra mengajak korban untuk mengerjakan tugas di rumahnya," tuturnya.
Korban menghendaki ajakan pelaku karena saat itu korban membutuhkan jaringan WIFI untuk mengerjakan tugas kuliah.
"Saat itu pelaku mengiming-imingi korban dimana di rumah pelaku ada jaringan WIFI dan korban tertarik. Tidak hanya itu saja, pelaku juga mengajak korban makan malam diluar," tuturnya.
Lalu sesampainya korban di kediaman pelaku, kemudian korban masuk ke dalam rumah pelaku dan korban sempat ke kamar mandi kemudian ke kamar pelaku. Kemudian secara tiba-tiba pelaku langsung melakukan pemukulan ke pelipis korban menggunakan balok kayu hingga korban tak sadarkan diri.
"Selesai ke kamar mandi, korban langsung masuk ke kamar pelaku dan saat itu juga pelaku memukul pelipis korban dengan balok sampai korban pingsan," terangnya.
"Ketika korban pingsan pelaku Candra menyetubuhi korban kemudian bergantian dengan pelaku lainnya yakni Fahmi yang saat itu ada di rumah pelaku Candra," tuturnya
Ia kembali menerangkan, setelah selesai disetubuhi dan korban sudah tidak bernyawa. Kemudian mayat korban dibungkus ke karung dan dibuang ke kali yang tepat berada di belakang rumah pelaku Candra.
"Setelah menyetubuhi dan memastikan korban sudah tidak bernyawa, kemudian jasad korban dibungkus ke dalam karung lalu dibuang ke sungai yang ada di belakang rumah pelaku Candra," ucapnya.
Sebelumnya, viral video penemuan mayat perempuan mengapung di sungai Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Mayat tersebut tersangkut di salah satu fondasi jembatan.
Polisi kemudian mengungkap identitas mayat perempuan yang mengapung di sungai Tegalgubug Lor. Namanya Indah Fitriyani (22) warga Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
(dir/dir)
