Gemetarnya Sang Bibi Saat Ceritakan Kondisi Jasad Indah yang Tragis

Gemetarnya Sang Bibi Saat Ceritakan Kondisi Jasad Indah yang Tragis

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 09 Mei 2024 16:23 WIB
Indah Fitriyani (22) diduga menjadi korban pembunuhan yang jenazahnya mengapung di Desa Tegalgubug Lor Cirebon
Indah Fitriyani (22) diduga menjadi korban pembunuhan yang jenazahnya mengapung di Desa Tegalgubug Lor Cirebon (Foto: Istimewa)
Cirebon -

Tidak ada yang menyangka sebelumnya jika Indah Fitriyani (22) meninggal dengan kondisi mengenaskan saat ditemukan terapung di sungai Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinagun, Kabupaten Cirebon, Minggu (5/5/2024) yang lalu.

Bagaimana tidak, saat jenazah ditemukan mengapung dalam kondisi tangan dan leher terikat oleh tali dengan kondisi lidah menjulur keluar. Bukan hanya itu, saat ditemukan kondisi jenazah pun tidak menggunakan pakaian secara utuh.

Salah satu keluarga korban, Siti Sholihah selaku bibi dari korban mengaku tidak menyangka bila keponakannya harus kehilangan nyawa dengan cara tragis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya benar-benar enggak menyangka aja, Indah harus pergi dengan cara seperti itu," bebernya kepada detikJabar, Rabu (8/5/2024).

Ia menceritakan, semasa hidupnya Indah merupakan sosok wanita muda yang mandiri. Hal itu dibuktikan dari pola kehidupannya yang memilih bekerja sembari menuntut ilmu di pergurian tinggi yang ada di Cirebon.

ADVERTISEMENT

"Pas selesai SMK dia itu dapet beasiswa, tapi ya gitu anaknya enggak mau ngerepotin jadi sambil kerja juga," terangnya.

Diketahui Indah Fitriyani ini merupakan seorang karyawan pabrik yang cukup ternama di Kabupaten Majalengka.

"Almarhumah udah setahun kerja di pabrik yang ada di Majalengka," ucapnya.

Ia juga mengaku memang Indah memiliki beberapa teman yang suka menjemput dan mengantarkannya dari Majalengka -Cirebon. Mengingat kediaman Indah Fitritani ini berada di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.

"Kalau Indah kan enggak pernah bawa motor, paling juga suka ada teman yang nganterin kalau pulang dan pergi dari rumah ke pabrik yang ada di Majalengka," tuturnya.

Ia mengaku sangat terpukul saat melihat kondisi korban saat ditemukan. Pasalnya, tangan dan leher korban dalam kondisi terikat dengan lidah yang menjulur.

"Waktu saya ke rumah sakit Bhayangkara di Losarang Indramayu, dari pihak polisi bilang kalau tangan sama leher almarhumah diikat tali sama lidahnya menjulur," ungkap dia dengan nada bergetar.

Sebelum menghilang, ia menyampaikan korban sempat membuat status screenshot percakapan dengan atasan di tempatnya bekerja.

"Sebelum hilang dia buat status screenshot sama atasannya, dalam chat itu kalau korban minta izin enggak bisa masuk kerja karena sakit lambung. Dalam chat itu atasannya memperbolehkan almarhumah buat off dulu," terangnya.

Ia mengaku setelah membuat status itu, korban sulit dihubungi sehingga keberadaannya pun tidak diketahui.

"Saya sudah coba cari langsung ke kosannya tapi enggak ada," ucapnya.

Ia merasa terpukul karena keberadaan korban dapat diketahui namun dalam kondisi sudah meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan.

"Enggak tahunya mayat yang mengapung itu keponakan saya, keberadaannya ditemukan tapi sudah tidak bernyawa," jelasnya.

Ia juga menerangkan, terdapat beberapa barang milik korban yang hilang mulai dari handphone, KTP, Laptop dan tas berwarna putih yang sering digunakan korban.

"Barang-barangnya juga ilang mulai dari handphone, KTP, Laptop sama tas putih yang sering dipakai," ucapnya.

Ia berharap, agar kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa segera ditemukan serta meminta jeratan hukum seberat-beratnya bagi pelaku.

"Kami keluarga minta ke polisi untuk segera mengungkap kasus ini. Kami juga minta pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman yang seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati karena sudah mengjilangkan nyawa keponakan saya," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads