Ketekunan Zaenal Buka Jasa Sol Sepatu Antar Anak Kuliah

Ketekunan Zaenal Buka Jasa Sol Sepatu Antar Anak Kuliah

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 29 Apr 2024 12:30 WIB
Zaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di Cirebon
Zaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Membuka usaha jasa sol sepatu memiliki penghasilan yang tak menentu. Namun, tekad agar keluarganya hidup layak dan mendapatkan pendidikan yang tinggi ditekuni Zaenal Arifin.

Pria berusia 55 tahun ini membuka jasa sol sepatu di bantaran Sungai Sukalila, Pekalangan, Pekalipan, Kota Cirebon. Dia satu di antara deretan penjual bingkai di sepanjang kawasan tersebut.

Usaha sol sepatu dilakoni Zaenal sejak 10 tahun lalu. Berawal dari sulitnya mendapat pekerjaan, Zaenal modal nekat membuka jasa sol sepatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"10 tahun lalu, awalnya mulanya yah karena cari kerja susah," tutur Zaenal belum lama ini.

Zenal sejatinya tak memiliki keahlian sol sepatu. Pekerjaannya dahulu hanya perangkai bunga selama puluhan tahun.

ADVERTISEMENT
Zaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di CirebonZaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

"Dulu kerjanya yah gini, tukang masang-masang kembang, dari tahun 1991, ada 20 tahun lebih ," tutur Zaenal.

Puluhan tahun merangkai bunga, Zaenal punya niat membuka usaha toko bunga sendiri. Namun niatnya itu terbentur modal.

"Kebentur sama modal. Modalnya kan lumayan gede. Modal Rp 5 juta itu nggak ada artinya, kalau habis semua juga belum balik modal," tutur Zaenal.

Zaenal pun banting setir. Dia kemudian belajar sol sepatu. Hingga akhirnya, dia mahir dan membuka jasa sol sepatu.

"Awalnya kita ngikutin aja, kaya butuh apa kita mengikuti, dengan sendirinya nanti juga kita bisa memasangnya," kata Zaenal.

"Sol sepatu juga sama, awalnya sering nongkrong di Sukalila, liat-liat sampai belajar sol sepatu di rumah, coba sepatu punya anak, istri, kalau kurang bagus yah bongkar lagi sampai bisa," Zaenal menambahkan.

Menurut Zaenal, salah satu fase yang paling berat saat menjadi tukang sol sepatu adalah ketika pandemi COVID 19.

"Waktu Covid aja, tutup full, emang ditutup sama pemda itu, kalau sukanya lagi rame. Paling itu suka dukanya," tutur Zaenal.

Zaenal mulai bangkit. Usaha sol sepatu yang diberi nama 'Sol Sepatu Mas Bro' ini mulai stabil lagi. Setiap hari, Zaenal membuka tokonya sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

"Liburnya tergantung kitanya, kalau pengen libur yah libur, kadang-kadang kita pengen libur nggak taunya ada yang komplen, pak jadinya hari Minggu, yah terpaksa berangkat," tutur Zaenal.

Zaenal menuturkan, dalam sehari penghasilannya sebagai tukang sol sepatu terkadang tidak menentu. "Kita nggak bisa prediksi ya, kaya grafis naik turun, paling dalam sehari bisa sampai 8 pasang sepatu, per pasangnya Rp 15.000, kalau lagi rame pendapatan bisa Rp 200.000 - Rp 250.000," tutur Zaenal.

Zaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di CirebonZaenal Arifin, Tukang Sol Sepatu di Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Meski begitu, Zaenal tetap mensyukurinya. Dia mengaku penghasilannya itu cukup untuk menghidupi dia dan keluarganya.

"Kalau dibilang cukup, tergantung kitanya, kalau kitanya merasa kurang yah kurang terus, yang penting kita mensyukuri," tutur Zaenal.

Zaenal sendiri memiliki seorang istri dan dua orang anak. Dari hasil menjadi tukang sol sepatu, Zaenal berhasil mengantarkan anaknya sekolah sampai perguruan tinggi.

"Sudah punya anak dua, laki-laki perempuan. Alhamdulillah yang satu sudah kuliah, jurusan komunikasi di UMC Watubelah. Kemarin juga sempat magang, insya Allah ini mau wisuda. Anak satunya mah masih SMA," tutur Zaenal.

Bagi Zaenal, meski dirinya hanya seorang tukang sol sepatu, tetapi ia memiliki prinsip agar anak-anaknya tidak mengikuti jejak dirinya.

"Motivasi bapak kan, jangan sampai anak kaya kita gitu, harus lebih tinggi dari bapaknya," tutur Zaenal.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads