Sejumlah monyet liar berkeliaran di permukiman warga di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Kehadiran hewan-hewan itu pun telah membuat resah warga desa setempat.
Pasalnya, selain dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan masyarakat, monyet-monyet liar itu pun kerap memangsa dan mengisap darah hewan ternak milik warga. Tidak sedikit ayam-ayam milik warga yang mati akibat dimangsa oleh monyet-monyet liar itu.
Menurut warga sekitar, monyet-monyet liar itu telah muncul sejak beberapa bulan lalu. Selama itu, hewan-hewan itu pun kerap turun ke tengah-tengah permukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat melalui Resor KSDA Cirebon belum bisa memastikan dari mana monyet liar itu berasal. Namun, dugaan sementara monyet-monyet itu merupakan hewan peliharaan yang dilepas oleh pemiliknya.
"Dugaan kami, mungkin monyet-monyet itu adalah hewan peliharaan. Mungkin karena monyetnya sudah tua atau karena galak dan tidak nurut jadinya dilepaskan oleh pemiliknya," kata Kepala Resor KSDA Cirebon, Slamet Priyambada kepada detikJabar, Sabtu (23/3/2024).
Di Cirebon sendiri, ada dua kawasan yang menjadi habitat bagi kawanan monyet. Di antaranya seperti di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon dan di kawasan Plangon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Meski begitu, Slamet menyebut monyet-monyet liar yang kini berkeliaran di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung bukan berasal dari kawasan Kalijaga maupun Plangon.
Sebab, kata dia, jarak dari dua kawasan itu untuk menuju ke Desa Tuk, Kecamatan Kedawung cukup jauh. Di samping itu, jarak dua lokasi itu untuk menuju ke Desa Tuk juga harus melewati kawasan-kawasan yang ramai.
"Itu jaraknya cukup jauh. Apalagi harus melalui jalan-jalan yang sudah cukup ramai," kata dia.
Oleh karenanya, Slamet sendiri menduga jika monyet-monyet itu adalah hewan peliharaan yang sengaja dilepaskan begitu saja oleh pemiliknya. "Kalau dugaan kuat saya itu peliharaan warga. Waktu kecil (monyet) mereka pelihara karena kelihatan lucu. Tapi ketika dewasa sudah mulai galak akhirnya dilepaskan secara sembarangan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon dibuat resah oleh kehadiran monyet-monyet liar di wilayah tersebut. Monyet-monyet itu kerap muncul di atap rumah hingga di perkebunan warga.
Menurut Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Tuk, Delia, monyet-monyet itu sudah mulai muncul sejak November 2023. Dan hingga kini monyet-monyet masih saja berkeliaran hingga membuat warga resah.
Sebab, selain dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan masyarakat, monyet-monyet itu juga kerap memangsa dan mengisap hewan ternak milik warga sekitar.
Akibat banyaknya masyarakat yang merasa resah, Pemerintah Desa Tuk sendiri bahkan sampai mengadakan sayembara. Pemerintah desa akan memberikan imbalan sebesar Rp500 ribu bagi siapa saja yang bisa menangkap monyet tersebut.
Gandeng Perbakin
Sementara itu, Kepala Resor KSDA Cirebon, Slamet Priambada mengatakan, pemasangan kandang jebakan itu telah dilakukan sejak dua bulan lalu. Pemasangan kandang jebakan itu sebagai salah satu upaya untuk menangkap monyet-monyet tersebut.
"Kita sudah pasang kandang jebak sekitar dua bulan yang lalu. Tapi kayanya kurang efektif," kata Slamet Priyambada kepada detikJabar, Sabtu (23/3/2024).
Saat ini, kata Slamet, pihaknya masih mencari cara untuk bisa menangkap monyet-monyet itu. Sebab menurutnya, menangkap monyet di tengah-tengah permukiman masyarakat merupakan hal yang cukup sulit.
"Ini saya sedang mencari alternatif untuk menangkap monyet tersebut. Karena menangkap monyet di tengah permukiman itu sulit," kata dia.
Slamet mengatakan, pihaknya berencana akan bekerja sama dengan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) untuk menangkap monyet-monyet yang berkeliaran di permukiman warga.
"Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Perbakin. Kalau susah untuk dijebak, mungkin nanti pakai tembak bius (untuk menangkap monyet)," kata Slamet.
(sud/sud)