Polisi tengah mengusut kasus perundungan yang dialami oleh seorang remaja di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebut, aksi perundungan yang dialami pelajar kelas 1 MTS itu berawal dari kekesalan korban akibat sandalnya sering disembunyikan.
Korban pun merasa jengkel. Ia lantas menantang pelaku untuk perang sarung. Namun, rasa jengkel korban akibat sandalnya sering disembunyikan justru membuatnya harus mengalami hal yang memilukan.
"Jadi menurut korban, dia ini sering disembunyikan sandalnya oleh teman-temannya. Sehingga korban ini kesal dan menantang untuk perang sarung," kata Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario kepada detikJabar saat dihubungi, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari hal itu, korban justru mendapat perlakuan yang lebih parah. Remaja 13 tahun itu menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh sejumlah orang yang masih sama-sama remaja. Korban dipukuli hingga ditendang secara bergilir.
Parahnya lagi, di antara para pelaku ada yang bahkan nampak berjoget-joget saat korban sudah tidak berdaya dan mengerang kesakitan akibat dipukul dan ditendang secara bergantian.
Hal seperti terlihat dalam sebuah video yang merekam aksi perundungan tersebut. Aksi perundungan ini pun viral setelah videonya beredar di media sosial dan di grup-grup aplikasi perpesanan.
Hario mengatakan, dalam kasus perundungan ini ada sembilan orang yang sudah dimintai keterangan. Mereka merupakan anak-anak remaja yang diduga terlibat dalam aksi perundungan terhadap korban.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan pelaku. Setelah dilakukan pemeriksaan, kita pulangkan. Tapi proses tetap lanjut. Sekarang kita juga masih menunggu hasil visum (terhadap korban)," kata Hario.
Dalam kasus ini, menurut Hario, pihaknya akan mengedepankan upaya diversi dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.
"Nanti ke depannya kita akan melakukan upaya diversi," ucap Hario.
(yum/yum)