Janji Pj Gubernur Jabar Usai Meninjau Banjir Cirebon

Janji Pj Gubernur Jabar Usai Meninjau Banjir Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 07 Mar 2024 13:33 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat saat meninjau lokasi banjir di Desa Gunungsari, Kecamatan Waled
Bey Machmudin ketika meninjau banjir Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Pasca kejadian banjir yang terjadi di 9 kecamatan di wilayah Kabupaten Cirebon, membuat perhatian khusus dari Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dengan saat meninjau langsung lokasi banjir di Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kamis (7/3/2024).

Usai meninjau lokasi, Bey mengatakan pihaknya akan segera menyurati Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera melakukan normalisasi sungai dan revitalisasi tanggul. Mengingat kejadian banjir besar yang terjadi di Kabupaten Cirebon diakibatkan limpasan air dari sungai.

"Saya akan segera berkoordinasi dengan menteri PUPR untuk melakukan normalisasi dan revitalisasi tanggul-tanggul yang usianya cukup tua," kata Bey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan pada tahun ini terdapat lima sungai yang akan dinormalisasi pada tahun ini yakni sungai Ciberes, Ciputih, Cingaraja, Cijurai dan Ender agar banjir tidak terulang kembali.

"Kami ingin masyarakat bisa hidup normal sehingga tidak menimbulkan traumatik yang berkepanjangan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebutkan, kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon terbilang bencana luar biasa. Mengingat luasan wilayah yang terdampak banjir terbilang besar yakni di 9 kecamatan.

"Ini kejadian luar biasa yang diakibatkan curah hujan yang deras sehingga meningkatkan debit air yang melimpah," ucapnya.

Saya juga tadi lihat ada masyarakat yang sudah mempersiapkan tanggul di depan rumahnya namun tetap jebol karena datangnya air cukup deras. Ia berharap normalisasi dan revitalisasi tanggul dilakukan secara serentak di 5 sungai tersebut.

"Kami akan menyurati terlebih dahulu Kementerian PUPR mengingat tanggul-tanggul sungai di Jawa Barat usianya sudah lebih dari 25 tahun," tegasnya.

Pihaknya juga mulai hari ini membangun dapur umum di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug guna menyuplai makanan bagi masyarakat.

"Dinas sosial Provinsi Jawa Barat sudah membentuk dapur umum di Desa Jatiseeng untuk masyarakat," ungkapnya.

Ia juga menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk memastikan status bencana ini agar bisa mengambil langkah upaya untuk membantu masyarakat.

"Pemkab harus melihat apakah bencana ini masuk dalam kategori tanggap darurat dan supaya nanti Pemkab bisa mengeluarkan BTT (Biaya Tidak Terduga) APBD," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan penanganan trauma healing bagi masyarakat yang terdampak banjir. Pasalnya terdapat sejumlah anak-anak yang menjadi korban dalam bencana banjir kali ini.

"Dinas sosial dan Dinkes juga akan memberikan trauma healing bagi masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Gunungsari Esih (57) menuturkan kejadian banjir kali ini terbilang luar biasa. Pasalnya limpasan air dari sungai Ciberes yang ada di desa tersebut datang sangat deras sehingga warga tidak memiliki waktu banyak untuk mengavakuasi barang-barang milik mereka.

"Datengnya air dari sungai itu cepet banget, boro-boro mau nyelametin barang yang ada kita selametin diri sendiri dulu waktu itu," terangnya.

Ia mengaku trauma dengan insiden banjir tersebut. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah untuk bisa mengambil langkah upaya untuk memperbaiki tanggul sungai agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Maunya sih cepet di beresin aja tanggulnya, kan takut banget kalau kejadian kaya gini kejadian lagi," tutupnya.

(yum/yum)


Hide Ads