7 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir, 1 Orang Meninggal Dunia

7 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir, 1 Orang Meninggal Dunia

Bima Bagaskara, Devteo Mahardika - detikJabar
Rabu, 06 Mar 2024 11:12 WIB
Banjir yang terjadi di Desa Cibogo, Kecamatan Waled
Banjir yang terjadi di Desa Cibogo, Kecamatan Waled. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Kabupaten Cirebon -

Sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon dikepung banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Selasa (5/3) kemarin. Banjir merendam tujuh kecamatan yang berada di Cirebon Timur.

Dari data resmi yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Cirebon terdapat 7 kecamatan yang terdampak banjir diantaranya Kecamatan Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan dan Babakan.

Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan di Kecamatan Waled tercatat sebanyak 7 desa terendam banjir terdiri dari Desa Ciuyah, Ambit Mekarsari, Gunungsari, Cibogo, Cisaat, dan Karangsari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Desa Ciuyah ada 2.339 jiwa menjadi korban banjir dan 3 blok di desa ini menjadi yang terparah karena ketinggian air mulai 140 sentimeter sampai 2,5 meter," kata dia kepada detikJabar, Rabu (6/3/2024).

Ia melanjutkan, banjir yang terjadi di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled merendam 712 rumah milik warga yang mengharuskan warga mengungsi ke kantor balai desa Ciuyah.

ADVERTISEMENT

"Akibat banjir ini kami menerima laporan ada satu orang warga meninggal dunia saat hendak membantu mengevakuasi warga. Sekarang sejumlah wilayah di desa ini banjirnya mulai surut," kata dia.

Selain itu banjir yang terjadi di Desa Ambit, Kecamatan Waled saat ini sudah mulai surut dan mayoritas warga memilih tinggal di rumah masing-masing mengingat ketinggian air tidak terlalu parah.

"Buat yang di Desa Ambit ketinggian air 60-100 sentimeter dan sekarang sudah mulai surut," bebernya.

Kemudian untuk Desa Mekarsari, Kecamatan Waled jumlah rumah yang terendam sebanyak 600 unit dengan ketinggian air mulai 60-100 sentimeter.

Lalu Desa Gunungsari, Kecamatan Waled sebanyak 1.018 unit rumah milik warga terendam banjir dan mengharuskan 150 jiwa mengungsi di Gor Balai Desa setempat karena ketinggian banjir diwilayah ini mulai 35-150 sentimeter.

"Banjir yang terjadi di wilayah ini diakibatkan kiriman dari Kuningan hingga meluapnya air di sungai Ciberes," ungkapnya.

Sementara itu di Kecamatan Karangwareng tepatnya di Desa Jatipiring banjir merendam 500 unit rumah milik warga dengan ketinggian air 30 - 60 sentimeter. Sedangkan di Kecamatan Ciledug terdapat sejumlah desa yang terendam banjir di antaranya Desa Ciledug Wetan, Ciledug Lor, Jatiseeng Kidul dan Ciledug Tengah.

"Penyebab kejadiannya karena hujan deras dengan durasi yang lama serta wilayah hulu (Kuningan) yang menyebabkan naiknya debit air di Sungai Cisanggarung dan Cijangkelok sehinnga air sungai meluap ke wilayah pemukiman warga," ucap dia.

Lalu di Kecamatan Pasaleman terdapat dua desa yang terendam banjir yakni Desa Pasaleman dan Desa Cilengkrang. Ketinggian banjir di wilayah ini, ia menuturkan mulai dari 30 sentimeter sampai 90 sentimeter.

"Kondisi di sana dalam pantauan sudah mulai surut," ujarnya.

Sedangkan di Kecamatan Pabedilan terdapat empat desa yang terendam banjir mulai dari Desa Sidaresmi, Babakan Losari, Losari Lor, Kalimukti, dan Kalibuntu. Lalu di Kecamatan Pangenan terdapat lima desa yang terendam banjir di antaranya Desa Astanamukti, Pangenan, Getrakmoyan, Bendungan, dan Beringin.

"Banjir di Kecamatan Pangenan disebabkan adanya kiriman dari Kuningan hingga menyebabkan naiknya debit air di Sungai Cimanis dan Singaraja sehinnga air sungai meluap ke wilayah pemukiman warga," terangnya.

Lalu di Kecamatan Babakan, banjir terjadi hanya di satu desa yakni Desa Setu Kulon. "Ketinggian di desa ini mulai dari 20 sentimeter sampai 40 sentimeter," pungkasnya.

Meninggal Dunia

Sementara itu, data awal menyebut ada empat kecamatan yang terdampak banjir, yakni meliputi Kecamatan Waled, Karangwareng, Ciledug dan Pangenan. Hal itu disampaikan Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat.

"Kejadian bencana banjir di Kabupaten Cirebon pada hari Selasa 5 Maret 2024 pukul 19.17 WIB," kata Hadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/3/2024).

Akibat banjir itu, BPBD mencatat sedikitnya 2.830 unit rumah di empat kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Selain rumah, banjir juga merendam 6 sarana pendidikan dan 8 tempat ibadah. Banjir juga membuat 200 warga mengungsi ke balai desa Ciuyah dan satu korban jiwa.

"Korban terdampak 1.862 KK atau 4.639 jiwa, 200 jiwa mengungsi di balai Desa Ciuyah. Korban meningga 1 orang atas nama Nana Kustiana warga Desa Ambit, Kecamatan Waled," ujarnya.

Lebih lanjut, Hadi menuturkan saat ini pihaknya masih terus berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Cirebon untuk melakukan asesmen terkait dampak dari banjir yang melanda.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads