Inspektorat Selidiki Insiden Ambruknya Gapura Taman Pataraksa Cirebon

Inspektorat Selidiki Insiden Ambruknya Gapura Taman Pataraksa Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 09 Jan 2024 14:30 WIB
Gapura Taman Pataraksa Cirebon Ambruk
Gapura Taman Pataraksa Cirebon yang ambruk, Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Kabupaten Cirebon -

Insiden ambruknya gapura tradisional yang ada di Taman Pataraksa Kabupaten Cirebon pada 3 Januari 2024 yang lalu membetot perhatian publik dan juga Bupati Cirebon Imron Rosyadi. Inspektorat pun turun tangan menyelidiki insiden itu.

Imron mengungkapkan secara langsung dirinya telah memerintahkan kepada inspektorat untuk melakukan evaluasi guna mengetahui penyebab ambruknya gapura tersebut. "Saya sudah minta secara khusus kepada inspektorat untuk menelusuri penyebabnya ambruknya ini (Gapura Taman Pataraksa)," ungkap Imron, Selasa (9/1/2024).

Setelah meninjau secara langsung dia merasa geram karena kualitas bangunan dinilainya sangat buruk dan tidak memenuhi kriteria. "Saya meminta ke dinas terkait untuk menindaklanjuti agar kontraktor yang mengerjakan ini (gapura) tidak digunakan lagi," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, Imron menerangkan, konstruksi jumlah besi yang digunakan sebagai fondasi terbilang kurang. Kemudian, konstruksi bangunan sangat buruk karena hanya batu yang ditumpuk sebagai fondasi di dalam gapura. Dalam kata lain, tak memperhatikan jumlah semen yang digunakan.

"Saya lihat besi yang jadi sloof sangat kurang, isian fondasi gapura juga cuma batu ditumpuk tapi campuran semennya nggak ada," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya kejadian ini, dirinya menilai konsultan yang menjadi pengawas proyek kecolongan atas insiden ini. "Ingat jangan main-main sama uang rakyat, jadinya begini. Saya minta semua tahapan proyek harus dilalui dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana membenarkan bahwa pihaknya mendapat perintah dari Bupati dan Sekda untuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui penyebab ambruknya gapura tersebut.

Menurut Iyan, pihaknya pun langsung bergerak melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan dinas lainnya untuk mengumpulkan bukti-bukti sebagai data pendukung langkah yang dilakukan pihaknya.

"Ya, kami sudah dapat perintah dari Pak Bupati dan Pak Sekda. Tadi pagi kami sudah memanggil dinas terkait, karena ini memang menjadi perhatian publik," katanya.

Untuk mengetahui penyebab ambruknya gapura tersebut, kata Iyan, selain harus melakukan audit, pihaknya juga harus menunggu laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim penilai terlebih dahulu.

Karena itu, Iyan melanjutkan pihaknya bakal menggandeng tenaga ahli dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang berada di bawah naungan Kementerian PUPR.

"Kita meng-hire tenaga ahli yaitu LPJK. Jadi, kita hanya melengkapi saja, yang menentukan itu LPJK. Berapa lama waktu penilaian itu ya tergantung LPJK," kata Iyan.

Namun, dia optimis penilaian yang dilakukan LPJK bisa dilakukan secepatnya, sehingga ambruknya gapura tersebut tidak menjadi polemik. "Jika dari hasil audit nanti mengharuskan dua-duanya dibongkar, ya dibongkar semua," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil langkah dengan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi selaku pihak pemberi anggaran, dalam hal ini berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi Jabar. Hal itu dilakukan untuk menghormati adanya kemungkinan audit dilakukan oleh Inspektorat Jabar.

(sud/sud)


Hide Ads