Gapura tradisional setinggi 8,7 meter di Taman Pataraksa yang berlokasi di Jalan Sunan Drajat, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon ambruk, Selasa (2/12/2024) malam. Padahal, Taman Pataraksa baru saja direvitalisasi dan diresmikan pada November 2023 lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan, ambruknya gapura tersebut berdasarkan informasi yang didapatkannya terjadi sekitar pukul 20.37 WIB, Selasa (2/1/2024). Saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras.
Menurut Iwan, nilai proyek pembangunan gapura yang ambruk itu sebesar Rp 266 juta. Iwan juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab ambruknya gapura tersebut. "Kalau melihat dari spesifikasi anggaran revitalisasi Taman Pataraksa Rp 226 juta buat bangun gapura tradisional itu," kata Iwan, Rabu (3/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Iwan menjelaskan revitalisasi Taman Pataraksa dimulai sejak 2021. Saat itu, pandemi COVID-19 melanda. Anggaran yang digelontorkan bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat era Gubernur Ridwan Kamil.
Dari hasil penelusuran detikJabar, dilansir dari data https://sirup.lkpp.go.id tercatat pada tahap awal revitalisasi di tahun 2021 pagu anggaran untuk merevitalisasi taman pataraksa sebesar Rp 13.910.000.000. "Memang pagunya sebesar itu, tapi setelah melalui proses lelang terbuka. Kami ambil harga terbaik yang disesuaikan dengan spesifikasi yakni di angka Rp 10,5 miliar," kata Iwan.
Iwan melanjutkan, proses revitalisasi pada tahap awal sempat terhenti karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. "Tahun 2021 kan memang kena refokusing untuk COVID-19, jadi proses pembangunan sempat terhenti," kata dia.
Kemudian proses pembangunan kembali berlanjut pada tahun 2023 sebagai tahapan kedua dari kisah panjangnya proses revitalisasi Taman Pataraksa. "Setelah tahap pertama selesai, kemudian proses revitalisasi dilanjutkan pada pertengahan tahun 2023 untuk tahapan finishing," kata dia.
Secara rinci Iwan menyampaikan, pada proses tahap kedua revitalisasi Taman Pataraksa. Pemkab Cirebon kembali menerima kucuran anggaran melalui bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 4,1 miliar.
"Memang dalam dua tahapan proses revitalisasi Taman Pataraksa dari bankeu (bantuan keuangan) pemprov Jabar. Jadi total anggaran yang dihabiskan untuk Taman Pataraksa totalnya Rp 14,6 miliar," tegasnya.
Menanggapi mengenai ambruknya salah satu gapura tradisional di Taman Pataraksa, Iwan mengungkapkan, bila sampai dengan saat ini proses pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
"Tanggung jawab pihak kontraktor masa pemeliharaan Taman Pataraksa ini sampai bulan April," bebernya.
Iwan meminta kepada pihak kontraktor agar segera menuntaskan perbaikan. Sebelum ambruknya salah satu gapura, Iwan mengaku, sudah mengirim surat kepada pihak kontraktor pada tanggal 2 Desember yang lalu untuk segera melakukan pada beberapa bagian yang sudah mengalami kerusakan.
"Kami selalu memperhatikan situasi di Taman Pataraksa, ketika kami melihat ada hal-hal yang dianggap kurang atau penurunan kualitas kami selalu mengingatkan kontraktor untuk segera memperbaiki," ucapnya.
"Surat diluncurkan pada tanggal 2 Januari kemarin kepada kontraktor untuk segera memperbaiki kerusakan, tapi malam ini sudah ambruk terlebih dahulu," ungkapnya.
Dalam surat yang di terbitkan oleh pihaknya yang disampaikan kepada kontraktor diantaranya kerusakan di bagian area tangga, batu sikat, area kolam dan area gapura. "Alhamdulillah dari kejadian ini tidak ada korban, Taman Pataraksa sementara waktu akan ditutup untuk umum," ujarnya.
Dengan kejadian ini, maka pihaknya akan mengevaluasi secara total seluruh kondisi fisik Taman Pataraksa. "Dari saya pribadi, minta kedua Gapura dibangun sejak awal. Hari ini juga saya sudah panggil pihak konsultan pengawas dan kontraktor untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya gapura," jelasnya.
Tidak hanya gapura tradisional yang ambruk, dari hasil pantauan detikJabar di lokasi ditemukan sejumlah bagian Taman Pataraksa pun mengalami kerusakan seperti terkelupasnya lantai di sejumlah titik kemudian amblasnya di sejumlah bagian lantai terutama pada bagian tangga yang ada ditaman tersebut.
(sud/sud)