Tiga makam keramat berada di kawasan Masjid Pangeran Cucimanah, Kota Cirebon. Kondisi 'rumah' bagi makam tersebut memprihatinkan.
Makam tersebut berada satu komplek dengan masjid bersejarah Masjid Pangeran Cucimanah yang terletak di Jalan Cucimanah Jagatsatru, Kota Cirebon.
detikJabar menyambangi lokasi makam tersebut belum lama ini. Kondisinya memang memprihatinkan. Dinding bangunannya terkelupas ditambah dengan atap banyak yang rusak dan berlubang. Serta jendela dengan kaca yang kusam dan retak di beberapa bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan tulisan dari nama Pangeran Cucimanah dan Pangeran Jagasatru sendiri hampir terkelupas. Tidak jauh berbeda kondisi bangunan makam Pangeran Sapu Jagat juga sama. Di bagian depan terlihat warna tembok yang mulai memudar dan mulai retak.
Sebagai informasi makam dari ketiga pangeran tersebut tidak dalam satu bangunan tetapi terpisah. Makam Pangeran Cucimanah dan Pangeran Jagasatru ada di bagian dalam Situs sedangkan Makam Pangeran Sapu Jagat ada di dekat jalan raya tepat di samping Sumur Keramat Sapu Jagat.
Sebagai tempat bersejarah, Penjaga Situs Makam Keramat Muhammad Yasin mengeluhkan tentang minimnya perhatian pemerintah untuk situs Pangeran Cucimanah. Sedangkan kondisi dari situs Pangeran Cucimanah sudah cukup memprihatinkan.
"Ingin sekali memajukan situs bersejarah, apalagi kan Cirebon kota wali. Jadi pengennya situs-situs bersejarah ini diperbaiki," kata Yasin.
"Jadi saya berharap kepada Instansi-instansi yang berkaitan dengan cagar budaya untuk sering-sering datang ke sini. Kan nggak enak juga ketika dipandang kalau kondisinya banyak yang rapuh terkelupas dan rusak," tambah Yasin.
Padahal makam tersebut merupakan makan dari ketiga Pangeran yang memiliki pengaruh yang cukup besar di Cirebon. Menurut Yasin ada tiga makam keramat yang ada di kawasan Situs Pangeran Cucimanah. Pertama Pangeran Cucimanah, kedua Pangeran Sapu Jagat dan ketiga Pangeran Jagasatru.
Ketiga pangeran tersebut memiliki jasanya masing-masing seperti Pangeran Cucimanah yang terkenal sebagai pangeran yang menyucikan diri. Pangeran Sapujagat yang konon katanya menjadi penjaga wilayah serta Pangeran Jagasatru yang menjadi leluhur dari orang Jagasatru sekarang.
"Pangeran Cucimanah dulunya menjadi penyebar agama Islam, yang dibantu oleh Pangeran Jagasatru," kata Yasin.
![]() |
Sedangkan Pangeran Sapu Jagat merupakan penjaga dari daerah yang ada di sekitar Jagasatru.
"Jadi jika ada orang yang ingin berbuat tidak baik nanti akan ditumpas habis oleh Pangeran Sapu Jagat," tutur Yasin.
Diceritakan dulu daerah Jagasatru banyak terjadi pertumpahan darah. Pangeran Jagasatru yang menjadi penjaga daerah meminta bantuan dari dua orang musafir yang bernama Pangeran Cucimanah dan Pangeran Sapu Jagat.
Dalam Kitab Negarakertabhumi disebutkan juga Pangeran Cucimanah merupakan murid dari Syekh Siti Jenar. Salah satu peninggalan dari Pangeran Cucimanah adalah sumur yang terletak dekat dengan masjid.
"Kalau kata orang dulu mah Pangeran Cucimanah adalah orang yang sedang menyucikan diri. Sehingga banyak yang mandi di Sumur Keramat peninggalan Pangeran Cucimanah," tutur Yasin.
Di sekitar makam ada banyak makam-makam tua kecil. Menurut Yasin makam-makam tersebut merupakan makam dari pengikut Pangeran Cucimanah.
(dir/dir)