Regenerasi Petani Melambat, Bupati Cirebon Desak Disdik Racik Kurikukum

Regenerasi Petani Melambat, Bupati Cirebon Desak Disdik Racik Kurikukum

Devteo Mahardika - detikJabar
Senin, 11 Des 2023 21:30 WIB
Ilustrasi Sawah dan Petani
Ilustrasi Sawah dan Petani. Foto: Shutterstock
Kabupaten Cirebon -

Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah lumbung beras yang menopang kebutuhan Provinsi Jawa Barat, bahkan Indonesia. Namun ancaman nyata dihadapi Cirebon, sebab regenerasi petani di Kabupaten Cirebon melambat.

Sekadar diketahui, petani milenial atau generasi yang berusia 19 hingga 39 tahun menjadi keberlangsungan dunia pertanian. Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon Tahap I tahun 2023, jumlah petani milenial berumur 19-39 tahun sebanyak 15.241 orang, atau 14,84 persen dari total petani di Kabupaten Cirebon yang mencapai 102.693 orang.

Jumlah petani milenial berumur 19-39 tahun paling banyak berada di Kecamatan Kapetakan sebesar 4.066 orang, diikuti Kecamatan Susukan sebesar 3.767 orang, dan Kecamatan Gegesik sebesar 3.749 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan jenis kelamin, petani milenial masih didominasi oleh laki-laki sebesar 92,25 persen. Dari data tersebut jika dilihat secara karakteristiknya, proporsi petani milenial laki-laki yang berusia 19-39 tahun lebih tinggi dibanding petani milenial perempuan.

Terdapat 37,97 persen petani milenial laki-laki berusia 19-39 tahun. Sementara itu, hanya terdapat 7,75 pesen petani milenial perempuan berusia 19-39.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal itu, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengharapkan regenerasi petani di Kabupaten Cirebon bisa terus berjalan untuk menjaga produktivitas pertanian serta mencegah terjadinya krisis pangan.

Imron menyebutkan sebagian besar petani di Kabupaten Cirebon kini mulai meninggalkan pekerjaannya. Hal tersebut terjadi, karena sektor pertanian tidak lagi menjanjikan bagi para pelakunya.

"Sebaliknya, pertanian menjadi salah satu sektor yang bertahan dalam kondisi apapun, termasuk saat pandemi COVID-19," ujar Imron saat ditemui detikJabar, Senin (11/12/2023).

Selain itu, Imron juga meminta kepada sektor dunia pendidikan untuk dapat memperkenalkan pertanian bagi anak didik agar keberlanjutan dunia pertanian bisa terus terjaga. "Pertanian harus dikenalkan dari dan sejak dini, jadi saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk bisa beri tambahan kurikulum untuk anak sekolah supaya mereka punya ketertarikan," bebernya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads