Kemarau Panjang yang 'Menyiksa' Petani Cirebon

Kemarau Panjang yang 'Menyiksa' Petani Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 17 Nov 2023 22:30 WIB
Kondisi lahan persawahan di Kabupaten Cirebon akibat kemarau panjang.
Kondisi lahan persawahan di Kabupaten Cirebon akibat kemarau panjang. (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Musim kemarau panjang membuat petani padi di Kabupaten Cirebon menjerit. Sampai saat ini di beberapa wilayah, petani belum melakukan proses penanaman.

"Kemarau tahun ini panjang banget, seinget saya dari Februari sampai sekarang belum masuk musim hujan," kata Islahudin (52) seorang petani asal Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, saat ditemui, Jumat (17/11/2023).

Dia mengatakan di tahun sebelumnya dia mampu melakukan panen sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Akan tetapi pada tahun ini, sejak agustus pada masa panen kedua sampai dengan saat ini belum bisa melakukan masa tanam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gak ada air buat nanam lagi, terakhir panen kan di bulan Agustus kemarin," ujar dia.

Diakuinya, meskipun di bulan ini sempat mengalami hujan. Akan tetapi dirinya masih merasa sulit mendapatkan air untuk sawah yang dimilikinya seluar 8.000 meter.

ADVERTISEMENT

"Hujan sih udah ya di bulan ini, tapi ya gitu hujannya cuma sebentar jadi masih susah air," ungkapnya.

Diketahui bila Kabupaten Cirebon merupakan daerah pemasok beras di Jawa Barat dengan luas lahan sawah 92.409 hektare.

Bersumber dari data yang dikeluarkan BPS pada tahun 2022, produksi padi di wilayah Kabupaten Cirebon sempat mengalami penurunan pada tahun 2022.

Pada Tahun 2021 produksi padi yaitu padi sawah mencapai sebesar 703.044 ton. Dibanding tahun 2020 yang mencapai 709.105 ton berarti mengalami penurunan sebesar 6.061 ton.

Dari sisi rata-rata produksinya pada Tahun 2021ini mencapai 5,47 Ton per hektare, angka tersebut lebih rendah dari rata-rata produksi pada tahun 2020 yaitu sebesar 5,97 ton per hektare.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads