Sekelompok ibu-ibu di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berhasil menanam ratusan pohon sebagai resapan air di wilayahnya.
Ide ini muncul ketika masyarakat Desa Sampiran mengalami kekeringan panjang yang disebabkan minimnya pohon besar di desa tersebut.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mampu Mandiri Desa Sampiran, Kadini menceritakan, awal mula melakukan penanaman di atas lahan sawah titisara milik Pemerintah Desa Sampiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KWT ini terbentuk awalnya sekitar tahun 2016 bareng sama ibu-ibu lainnya. Minimnya air untuk kebutuhan rumah tangga, jadi ibu-ibu yang punya satu pemikiran akhirnya bersepakat untuk bentuk komunitas wanita tani," ujarnya
Resah dengan kemarau panjang yang berujung pada kekeringan, merangsang kelompok ibu-ibu ini mulai mencoba menanam tanaman yang mampu menampung air di dalam tanah.
"Desa ini kan udah mulai padat penduduknya, apalagi bangunannya mulai rapat-rapat ditambah penggunaan air cukup besar. Jadi wajar setiap kemarau pasti kering, jadi kami mulai tuh buat menanam pohon yang bisa serap air," tuturnya.
Selain itu juga, komunitas ini berkeinginan untuk menanam tanaman yang produksi supaya hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakata sekitar.
"Dari pada rumpi-rumpi yang nggak jelas jadi saya sama teman-teman bentuk kelompok wanita tani dan alhamdulillah aktif sampai sekarang," tegasnya.
Sampai dengan saat ini, diungkapkannya jumlah anggota KWT Mampu Mandiri sudah mencapai 30 orang.
Lahan yang dikelola oleh KWT ini seluas 8.000 meter persegi dengan jumlah tanaman yang sudah berhasil ditanam sudah melebihi 500 pohon.
"Kami bersyukur dari awal terbentuk banyak pihak yang bantu salurkan bibit-bibit pohon," paparnya.
Dia bersama anggotanya berharap dari hasil penanaman pohon ini mampu menjadi resapan air dan bisa menyediakan air saat kemarau.
(mso/mso)