Asal-usul Kerupuk Melarat Khas Cirebon

Asal-usul Kerupuk Melarat Khas Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Minggu, 12 Nov 2023 23:30 WIB
Kerupuk melarat Cirebon
Kerupuk melarat Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar).
Cirebon -

Kerupuk melarat baru saja ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) pada bulan Oktober yang lalu. Kerupuk melarat sendiri berasal dari Kabupaten Cirebon yang sering dijadikan buah tangan wisatawan domestik.

Hal yang menarik dari kerupuk yang satu ini adalah cara pengolahan yang unik. Karena dalam pengolahannya tidak menggunakan minyak goreng, melainkan menggunakan pasir yang dipanaskan terlebihdahulu.

Apalagi soal nama, ternyata penamaan kuliner yang satu ini merupakan ungkapan plesetan oleh masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raden Chaidir Susilaningrat, budayawan Cirebon menuturkan, penamaan kerupuk melarat adalah plesetan. Karena pada awal mula kerupuk ini dinamakan kerupuk mares.

Lalu kemudian masyarakat umum memplesetkan kerupuk ini menjadi kerupuk melarat, karena dimasak tidak menggunakan minyak goreng melainkan menggunakan pasir yang sudah di cuci bersih lalu dipanaskan.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kerupuk ini awalnya diberi nama kerupuk mares, tapi karena dimasak menggunakan pasir berubah jadi kerupuk melarat karena tidak goreng pakai minyak," ungkapnya pada detik.com, Minggu (12/11/2023).

Kerupuk yang terbuat dari adonan tepung tapioka lalu dijemur dan kemudian dimasak menggunakan Pasir yang dipanaskan ini.

Dia mengungkap, menurut sesepuh di daerah Kecamatan Plered yang merupakan sentra pembuatan kerupuk melarat mulai berkembang mulai tahun 60-an.

"Kuliner khas Cirebon kebanyakan dulunya merupakan makanan masyarakat kalangan bawah, jadi ya tidak heran kalau kerupuk ini sekarang dikenal kerupuk melarat," bebernya.

Meskipun demikian, kerupuk melarat ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbudristek.

"Salah satu kategori warisan budaya ada berbagai macam ketentuan, karena rentang waktunya 50 tahun jadi kerupuk melarat ini masuk dalam WBTB buat Kabupaten Cirebon," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bidaya Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Kartika Sari mengungkapkan penetapan kerupuk melarat menjadi Warisan Budaya Tak Benda ini pada tanggal 25 Oktober 2023.

"Penyematan kerupuk melarat menjadi WBTB dipilih langsung sama Pemprov Jabar," kata dia.

Dengan dijadikannya kerupuk melarat masuk dalam WBTB, kata dia, membuat cemilan yang satu ini secara paten milik Kabupaten Cirebon.

"Pengajuan kerupuk melarat jadi WBTB prosesnya dilakukan pada tahun 2022 yang lalu melalui beberapa tahapan kajian dan alhamdulillah masuk jadi WBTB," paparnya.

Dirinya berharap masuknya kerupuk melarat dalam WBTB, bisa membawa gairah kembali para pengrajin dan sudah seharusnya kedepan pemerintah bisa memprosikan lebih kencang kerupuk melarat menjadi khas Kabupaten Cirebon.
Kerupuk melarat baru saja menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) pada bulan Oktober yang lalu.

Kerupuk melarat sendiri berasal dari Kabupaten Cirebon yang sering dijadikan buah tangan wisatawan domestik.

Hal yang menarik dari kerupuk yang satu ini adalah cara pengolahan yang unik. Karena dalam pengolahannya tidak menggunakan minyak goreng, melainkan menggunakan pasir yang di panaskan terlebih dahulu.

Apalagi soal nama, ternyata penamaan kuliner yang satu ini merupakan ungkapan plesetan oleh masyarakat.

Raden Chaidir Susilaningrat yang merupakan Budayawan Cirebon menuturkan, penamaan kerupuk melarat adalah plesetan. Karena pada awal mula kerupuk ini dinamakan kerupuk mares.

Lalu kemudian masyarakat umum memplesetkan kerupuk ini menjadi kerupuk melarat, karena di masak menggunakan minyak goreng melainkan menggunakan pasir yang sudah di cuci bersih lalu dipanaskan.

"Sebenarnya kerupuk ini awalnya diberi nama kerupuk mares, tapi karena dimasak menggunakan pasir berubah jadi kerupuk melarat karena tidak goreng pakai minyak," ungkapnya pada detik.com, Minggu (12/11/2023).

Kerupuk yang terbuat dari adonan tepung tapioka lalu dijemur dan kemudian di masak menggunakan Pasir yang di panaskan ini.

Dikatakannya, menurut sesepuh di daerah Kecamatan Plered yang merupakan sentra pembuatan kerupuk melarat mulai berkembang mulai tahun 60 an.

"Kuliner khas Cirebon kebanyakan dulunya merupakan makanan masyarakat kalangan bawah, jadi ya tidak heran kalau kerupuk ini sekarang dikenal kerupuk melarat," bebernya.

Meskipun demikian, kerupuk melarat ini menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbudristek.

"Salah satu kategori warisan budaya ada berbagai macam ketentuan, karena rentang waktunya 50 tahun jadi kerupuk melarat ini masuk dalam WBTB buat Kabupaten Cirebon," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bidaya Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Kartika Sari mengungkapkan penetapan kerupuk melarat menjadi Warisan Budaya Tak Benda ini pada tanggal 25 Oktober 2023.

"Penyematan kerupuk melarat menjadi WBTB dipilih langsung sama Pemprov Jabar," kata dia.

Dengan dijadikannya kerupuk melarat masuk dalam WBTB, kata dia, membuat cemilan yang satu ini secara paten milik Kabupaten Cirebon.

"Pengajuan kerupuk melarat jadi WBTB prosesnya dilakukan pada tahun 2022 yang lalu melalui beberapa tahapan kajian dan alhamdulillah masuk jadi WBTB," paparnya.

Dirinya berharap masuknya kerupuk melarat dalam WBTB, bisa membawa gairah kembali para pengrajin dan sudah seharusnya kedepan pemerintah bisa memprosikan lebih kencang kerupuk melarat menjadi khas Kabupaten Cirebon.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads