Melihat Aksi Barongsai hingga Liong Menari-nari di Ciamis dan Cirebon

Melihat Aksi Barongsai hingga Liong Menari-nari di Ciamis dan Cirebon

Ony Syahroni, Dadang Hermansyah - detikJabar
Rabu, 12 Feb 2025 17:31 WIB
Perayaan Cap Go Meh di Ciamis
Perayaan Cap Go Meh di Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Hok Tek Bio Ciamis berlangsung meriah, Rabu (12/2/2025) sore. Puncak perayaan tahun baru Imlek 2576 Kongzili di Ciamis ini dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan naga dari Koi Suci Semarang.

Pantauan detikJabar, saat perayaan Cap Go Meh, jalan Ampera II dan Jalan Pemuda Ciamis ditutup sementara. Petugas dari Dishub dan Satlantas Polres Ciamis pun bersiaga di setiap persimpangan.

Sejumlah warga Ciamis dari berbagai kalangan nampak antusias menghadiri perayaan Cap Go Meh. Di tengah terik matahari, mereka rela menunggu untuk menyaksikan atraksi barongsai sebagai tontonan hiburan yang jarang di Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perayaan Cap Go Meh di Ciamis berlangsung dari sore sampai malam. Di mulai dengan penampilan barongsai dan naga dari Koi Suci Semarang. Dilanjutkan dengan arak-arakan dengan keliling di lingkungan kelenteng. Selanjutnya diakhiri dengan doa bersama umat Konghucu di halaman Kelenteng Hok Tek Bio.

Perayaan Cap Go Meh di CiamisPerayaan Cap Go Meh di Ciamis Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Jiao Sheng Widi Priatno, Panitia Perayaan Cap Go Meh sekaligus Rohaniawan Konghucu dari Priangan Timur, menjelaskan Cap Go Meh merupakan momen syukur bagi umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa setelah 15 hari memasuki tahun baru.

ADVERTISEMENT

"Di sini kita sembahyang bersama, memohon dan berterima kasih kepada Tuhan agar tahun ini diberkati, khususnya bagi warga Ciamis agar tetap aman, nyaman, damai, makmur, dan sejahtera," ujarnya.

Widi Priatno menjelaskan rangkaian acara dimulai dengan penampilan barongsai dan naga lion pada sore hari, dilanjutkan dengan kirab keliling kota. Rute kirab mencakup Kelenteng Hok Tek Bio, Jalan RE Martadinata, Jalan Yos Sudarso, dan kembali ke kelenteng. Malam harinya, perayaan ditutup dengan upacara besar dan ritual sembahyang bersama.

Menurutnya, tahun ini perayaan Cap Go Meh terasa lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dibanding dengan dua tahun kebelakang, kali ini skalanya lebih kecil.

Perayaan Cap Go Meh di CiamisPerayaan Cap Go Meh di Ciamis Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

"Sekarang bukan tahun politik, jadi lebih leluasa dan bebas berekspresi. Tahun lalu, menjelang pemilu," jelas. Widi.

Widi juga mengungkapkan keinginan masyarakat agar kirab bisa kembali seperti dulu, bahkan berharap tahun depan perayaan bisa digelar dengan skala yang lebih besar.

"Tadinya mau keliling kota, tapi mikir lagi karena bupati Ciamis terpilih belum dilantik. Masyarakat pun sudah meminta keliling seperti dulu. Tadinya kalau sudah dilantik kan kita syukuran ke pendopo juga, gebyar. Semoga tahun depan bisa lebih meriah dengan skala lebih besar lagi seperti dulu," pungkasnya.

Cap Go Meh di Cirebon

Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon tak kalah meriah. Kehadiran kesenian Barongsai hingga Liong yang diiringi oleh tabuhan musik tradisional membuat semarak susana.

Salah satu susunan acara yang paling mencuri perhatian adalah kirab budaya atau arak-arakan. Masyarakat dari berbagai kalangan tumplek blek di lokasi untuk menyaksikan secara langsung kemeriahan Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon.

Pantauan detikJabar, perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon terpusat di Vihara Dewi Welas Asih yang beralamat di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Asap dupa yang mengeluarkan aroma harum terus mengepul di lokasi acara.

Sementara itu, tepat di halaman Vihara Dewi Welas Asih, terlihat ada belasan joli dan rupang dewa yang telah berjejer dengan rapi. Tabuhan musik tradisional yang terus bersahutan menambah kemeriahan suasana.

Sekretaris Vihara Dewi Welas Asih, Richard Dharma Pekasa mengatakan, dalam perayaan Cap Go Meh ini ada belasan rupang atau patung dewa yang dibawa saat arak-arakan.

"Dari Vihara Dewi Welas Asih ada 6, terus dari vihara yang dari (daerah) Kanoman ada 2. Kemudian ada juga dari Arjawinangun, dari Jatibarang, Indramayu dan dari Sindanglaut," kata Richard.

"Jadi dari luar itu kurang lebih ada 9 (patung dewa), dan dari dalem (Vihara Dewi Welas Asih) ada 6. Jadi ada 15 (patung) dewa dewi yang akan keluar," ucap dia menambahkan.

Kemeriahan perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon ini tidak hanya dinikmati oleh warga Tionghoa, melainkan masyarakat Cirebon pada umumnya. Bahkan, perwakilan dari sejumlah keraton yang ada di Cirebon juga terlihat turut hadir di lokasi acara.

Perayaan Cap Go Meh di CirebonPerayaan Cap Go Meh di Cirebon Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Setelah melakukan berbagai prosesi di Vihara Dewi Welas Asih, perayaan Cap Go Meh kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya atau arak-arakan yang membawa belasan patung dewa.

Di samping itu, ada beragam kesenian yang ditampilkan dalam acara arak-arakan tersebut. Ada beberapa barongsai dan Liong yang terus meliuk-liuk saat arak-arakan tersebut berlangsung.

Kemudian, barisan pasukan keraton juga terlihat turut serta dalam acara kirab budaya tersebut. Setidaknya ada sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon yang dilintasi oleh rombongan arak-arakan.

Masyarakat yang antusias untuk menyaksikan acara tersebut pun terlihat berkerumun di pinggiran jalan yang dilintasi oleh rombongan arak-arakan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan, perayaan Cap Go Meh ini merupakan salah satu acara yang selalu disambut antusias oleh masyarakat.

"Acara kegiatannya dimulai di vihara," kata Agus Sukmanjaya.

Adapun untuk acara arak-arakannya, ada sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon yang dilintasi. Arak-arakan dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih dan berakhir juga di vihara tersebut. Berikut ini adalah rutenya:

Vihara Dewi Welas Asih-Jalan Pasuketan-Jalan Pekiringan-Jalan Parujakan-Jalan Sukalila Selatan-Jalan Karanggetas-Jalan Panjunan-Jalan Winaon Kanoman-Jalan Talang-Jalan Kebumen-Jalan Yos Yudarso-Vihara Dewi Welas Asih.




(dir/dir)


Hide Ads