Arti Kata Gamparan dalam Lirik Lagu Es Lilin Versi Asli Ni Mursih

Arti Kata Gamparan dalam Lirik Lagu Es Lilin Versi Asli Ni Mursih

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Senin, 07 Okt 2024 13:00 WIB
Ilustrasi Lirik Lagu
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/CJ_Romas)
Bandung -

Lagu Es Lilin yang populer sejak tahun 1936 dan telah mendunia ternyata mengalami perubahan lirik dari lirik aslinya yang diucapkan Ni Mursih dan ditulis menantunya Edi Natawisastra di atas delman sepulang dari Radio Nirom.

Lirik awal Es Lilin versi Ni Mursih jika dibaca dengan sudut pandang strukturalisme, seperti membawa semangat "mengaduh", "perlawanan", dan "pembelaan" terhadap pelaku seni lokal yang kurang mendapat tempat di studio rekaman.

Dan jika diresapi lebih dalam, lirik lagu Es Lilin Ni Mursih ini terkesan sedikit subjektif, karena mungkin peristiwa marjinalisasi seniman lokal itu terjadi pada dirinya sendiri. Perlu riset untuk melacak unsur sosilogis ketika lirik itu terbentuk, yakni apakah terjadi juga marjinalisasi pada seniman lokal lainnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu ini telah puluhan tahun didendangkan. Penyanyi-penyanyi setelah generasi Ni Mursih juga mendendangkannya hingga kini, meski dengan lirik yang digubah ulang.

Yang menarik dari lirik-lirik Lagu Es Lilin yang beredar saat ini, hanya lirik lagu Es Lilin yang dinyanyikan Ni Mursih saja yang menggunakan kata gamparan.

ADVERTISEMENT

Apa arti kata gamparan itu? Bukankah gamparan dalam bahasa Sunda bisa bermakna ganda?

Lirik Lagu Es Lilin versi Ni Mursih

Endang Hidayat, pria berumur 100 tahun yang merupakan cucu Ni Mursih dan saat ini tinggal di Kabupaten Bandung, membuka dokumen lirik lagu Es Lilin versi Ni Mursih kepada detikJabar.

Berikut penggalan lagu Es Lilin versi aslinya:

Es Lilin mah agan kalapa muda
Dibantunna agan disurung-surung

Mun kieu mah ayeuna samar kaduga
Gamparan sok ngabibingung

Es lilin mah agan sok ditiiran
Dibantunna agan dijingjing-jingjing

Abdi gaduh agan da pipikiran
Ka gamparan seja ngiring

Es lilin mah agan dijing-jingjing
Di jual mah agan dua sasenan

Maksad abdi agan da seja ngiring
Mung asal silih ajenah

Terjemahnya:

Es Lilin mah Juragan, kelapa muda
Dijual didorong-dorong

Kalau begini mah sekarang samar tergapai
Tuan sering membikin bingung

Es Lilin mah Juragan, ditusuk-tusuk
Dijualnya Gan, dijinjing-jinjing

Saya punya pikiran, Gan
Ingin ikut kepada Tuan

Es Lilin mah Juragan, dijinjing-jinjing
Dijual harga satuan dua sen

Maksud saya Tuan, ingin ikut
Tapi syaratnya saling hargai

Arti Kata Gamparan dalam Lirik Lagu Es Lilin Ni Mursih

Tatang Sumarsono dalam buku Maher Basa Sunda terbitan Depdikbud Jawa Barat tahun 1995 memberikan dua contoh kalimat dengan kata gamparan.

Kalimat pertama: Ari nénjo gamparan téh sok terus inget ka Aki (kalau lihat gamparan, suka terus teringat kakek).

Kalimat kedua: Aeh-aeh, iraha gamparan sumping? (Aih, kapan gamparan datang?)

Pada kalimat pertama, kata 'gamparan' bermakna sandal. Kamus Sundadigi memberi definisi yang rinci, yaitu alasa kaki yang dibuat dari kayu. Tujuannya agar kaki tidak kotor.

Kemudian, pada kalimat kedua, 'gamparan' bermakna 'Anda', biasanya digunakan untuk menunjukkan orang kedua (yang diajak bicara) dengan kesan yang lebih hormat dan lebih sopan. Sundadigi menjelaskan, kata 'gamparan' dinilai lebih halus daripada kata 'sampean'.

Di dalam lirik lagu Es Lilin versi Ni Mursih, yang disebut gamparan adalah sosok Agan atau Juragan, yang telah disebut sebelumnya. Juragan adalah sosok yang punya kehormatan dan kedudukan tinggi dalam sebuah urusan. Ini berarti Ni Mursih sedang mengucapkan 'Anda' kepada sosok Agan, dengan menggunakan kata gamparan.

Sosok gamparan itu adalah pemberi harapan palsu, sering membuat bingung, dan kebingungan itu yang mungkin membuat Ni Mursih tidak bisa membayangkan keberhasilannya sendiri dalam urusan yang sedang dihadapinya.

Mengapa Lirik Lagu Es Lilin Berubah?

Belum diketahui mengapa lirik lagu Es Lilin berubah dari versi aslinya hingga versi yang sekarang banyak beredar, termasuk yang dinyanyikan oleh Nining Meida. Namun, boleh diduga perubahan ini terkait pangsa pasar lagu Sunda.

Dalam lagu yang dinyanyikan Nining Meida, kesan perlawanan terhadap gamparan Juragan hilang. Liriknya membawa kesan yang jelas baru, bahwa 'aku liris' di dalam lagu itu sedang menanti-nanti jodoh dan khawatir tidak jadi berjodoh.

Namun, meski mengalami perubahan dari lirik lagu yang aslinya, Lagu Es Lilin yang dinyanyikan Nining Meida sekalipun, tetap memiliki tema yang sama: Kebingungan karena situasi yang tidak jelas.

(tey/tya)

Sorot Jabar

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjabar


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads