Singa Sakit, Badak Mati, Kuda Tiarap hingga Naga Ada di Tasikmalaya

Singa Sakit, Badak Mati, Kuda Tiarap hingga Naga Ada di Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 03 Feb 2024 08:00 WIB
Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya
Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin)
Tasikmalaya -

Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah di wilayah Priangan Timur Jawa Barat. Wilayahnya cukup luas, sekitar 2.708 km2. Terdiri dari 39 kecamatan dan 351 desa. Ibu kota atau pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya berada di wilayah Kecamatan Singaparna.

Nama Singaparna cukup terkenal karena dulu Singaparna merupakan nama Kewedanaan yang wilayahnya meliputi Kecamatan Singaparna, Kecamatan Leuwisari, Kecamatan Cigalontang dan Kecamatan Sukaraja. Singaparna dulu menjadi semacam kota satelit dari keramaian pusat kota Tasikmalaya.

Kini Singaparna dijadikan ibu kota Kabupaten Tasikmalaya, ketika di awal tahun 2000-an terjadi pemekaran atau pembentukan Kota Tasikmalaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singaparna juga terkenal karena namanya yang unik. Tak jarang pula Singaparna dipelesetkan jadi Singapura.

Jika ditilik dari etimologi kata Singaparna berasal dari dua suku kata bahasa Sunda yaitu Singa dan Parna. Makna singa jelas merujuk kepada hewan buas si raja hutan. Sementara parna dalam bahasa Sunda berarti sakit keras atau cedera berat. Sehingga secara etimologi Singaparna dapat dimaknai singa dengan cedera berat.

ADVERTISEMENT

Yang membuatnya menarik, di dekat Singaparna terdapat nama kampung yang juga berasal dari kata satwa, yakni Kampung Badakpaeh Desa Cipakat Kecamatan Singaparna. Lokasi Kampung Badakpaeh ini hanya beberapa kilometer dari Alun-alun Singaparna arah Kota Tasikmalaya.

Badakpaeh ini berasal dari dua kata bahasa Sunda yaitu Badak dan Paeh. Badak adalah hewan bercula sementara paeh dalam bahasa Sunda berarti mati. Sehingga badak paeh, berarti badak mati.

Tak cukup sampai di sana, tak jauh dari Kampung Badakpaeh, masih ada lagi nama kampung yang berasal dari nama satwa, yaitu Kampung Gajahbarang yang masuk ke wilayah Desa Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

Teguh Arifianto (44) warga Kampung Gajahbarang mengatakan makna gajah barang merujuk kepada gajah yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi atau pengangkut barang.

"Konon katanya gajah barang itu gajah yang di bagian pundaknya diberi keranjang besar untuk mengangkut barang atau hasil tani," kata Teguh, Jumat (2/2/20224).

Dia mengakui keunikan 3 daerah yang memiliki nama unik berasal dari nama satwa dalam kondisi khusus. Namun dia mengaku belum mengetahui sejarah atau asal-usul keunikan ini. "Unik ya singa sakit, badak mati dan gajah barang," kata Teguh.

Kampung Naga, Kabupaten TasikmalayaKampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya Foto: Faizal Amiruddin

Selain tiga nama daerah dengan nama satwa unik di sekitar Singaparna, di Kabupaten Tasikmalaya ada satu lagi yaitu Desa Kudadepa di Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Kuda depa adalah istilah Sunda yang berarti kuda dalam posisi mendekam atau tiarap.

Selain itu ada Kampung Naga di Kecamatan Salawu, kampung adat yang jadi destinasi wisata terkenal ini memiliki nama satwa mitos.

Namun saat ditelusuri nama Naga di kampung ini bukan merujuk ular naga, melainkan penggalan dari istilah na gawir atau dina gawir. Dalam bahasa Indonesia berarti lokasinya berada di tebing atau jurang.

(yum/yum)


Hide Ads