Jejak Perairan di Jalan Kandang Perahu Kota Cirebon

Jejak Perairan di Jalan Kandang Perahu Kota Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 26 Nov 2023 13:00 WIB
Situasi di kawasan Kandang Perahu, Cirebon
Situasi di kawasan Kandang Perahu, Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib)
Cirebon -

Setiap tempat tentu memiliki sejarahnya masing-masing termasuk penamaan sebuah jalan atau tempat, di Cirebon sendiri ada banyak nama tempat dan jalan yang memiliki cerita dan sejarahnya masih-masing.

Ilmu yang digunakan untuk mengetahui nama suatu tempat atau jalan adalah Toponimi yaitu sebuah bidang ilmu yang digunakan untuk mengetahui penamaan dari suatu tempat atau wilayah.

Di Cirebon salah satu jalan yang cukup sering dilewati dan memiliki nama yang cukup unik adalah jalan Kandang Perahu yang terletak di Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkin bagi sebagian orang akan heran kenapa dinamai jalan Kandang Perahu yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti tempat penambatan perahu sedangkan di daerah tersebut cukup jauh dari laut atau perairan.

Menurut Sejarawan Cirebon dan Pustakawan Wangsakerta Keraton Kanoman mengatakan bahwa jika dilihat sekarang memang penamaan jalan Kandang Perahu yang jauh dari laut atau perairan terdengar cukup tidak masuk akal.

ADVERTISEMENT

Namun menurut Farihin setiap tempat pasti memiliki ceritanya masing-masing yang tentunya mempengaruhi penamaan suatu tempat atau jalan.

"Dan inilah yang harus kita kaji agar mengetahui asal usul dari sebuah nama tempat atau jalan," ujar Farihin Senin, (20/11/2023).

Menurut Farihin Dulunya Kandang Perahu digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan perahu dari para pejabat Keraton sebelum menuju Gua Sunyaragi apalagi jarak antara Kandang Perahu dengan Gua Sunyaragi cukup dekat.

"Hal ini bisa terjadi karena dulunya sekitar daerah Gua Sunyaragi masih merupakan perairan atau danau, Pada masa pembangunan Gua Sunyaragi yang dikelilingi oleh danau, para pejabat keraton menambatkan perahunya dan tempat penambatan perahunya sekarang dinamai dengan Kandang Perahu", Tutur Farihin.

Jalan Kandang Perahu di Kota CirebonJalan Kandang Perahu di Kota Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Farihin juga mengatakan bahwa kenapa sekarang daerah sekitar Gua Argasunya dan Kandang Perahu berbeda dengan yang dulu penyebabnya adalah karena pada masa Sultan Matangaji Gua Sunyaragi diserang oleh para penjajah dan ditambah dengan adanya kekeringan. Pada masa itu juga para penjajah juga sering menutup banyak aliran sungai.

"Apalagi pada masa itu Kolonial Belanda suka menutup banyak sungai," Kata Farihin.

Farihin juga menambahkan bahwa ada banyak sekali aliran sungai yang ditutup oleh pemerintah kolonial sehingga menyebabkan banyak sekali banjir di zaman sekarang.

"Sehingga ketika musim hujan tiba banyak sekali jalan yang ada di Kota Cirebon menjadi genangan air," Tutur Farihin.

Padahal dulu para leluhur sejak dahulu sudah mendesain tata kota sedemikian rupa untuk mencegah banjir tapi sayang itu semua banyak yang dihancurkan oleh penjajah.

"Jadi penjajah tidak hanya menghancurkan budaya, adat, mental dan tradisi saja tapi geografisnya juga" pungkas Farihin.

(yum/yum)


Hide Ads