Situs Petilasan Pangeran Pasarean, Tempat Bertemunya Intel Kerajaan Pajajaran

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 21 Jan 2024 14:00 WIB
Situs Petilasan Pangeran Pasarean (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Kabupaten Cirebon -

Pangeran Muhammad Arifin atau biasa dikenal dengan Pangeran Pasarean lahir pada tahun 1495 M. Merupakan putra Sunan Gunung Jati dari hasil pernikahanya dengan Nyi Mas Tepasari yang merupakan anak dari ki Ageng Tepasan yang berasal dari Kerajaan Majapahit.

Sebagai putra dari seorang raja sekaligus penyebar agama Islam yang berdakwah ke berbagai macam daerah. Sunan Gunung Jati sering menugaskan Pangeran Pasarean untuk menggantikannya memimpin pemerintahan. Salah satu tugas khusus yang diberikan oleh Sunan Gunung Jati adalah menjaga perbatasan Kerajaan Cirebon dengan Kerajaan Galuh.

Menurut Dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tendi pada masa awal Kerajaan Cirebon berdiri sering terjadi perebutan wilayah antara Kerajaan Galuh yang berafiliasi dengan Pajajaran dan Kerajaan Cirebon. Ini disebabkan karena proses Islamisasi yang mulai menyebar ke wilayah pedalaman yang mayoritas dalam kekuasan Kerajaan Pajajaran.

"Masyarakat Sunda kalau tidak memeluk agama Hindu yah agama Wiwitan mereka," kata Tendi.

Situs Petilasan Pangeran Pasarean Foto: Fahmi Labibinajib

Diceritakan dalam keterangan tertulis di bagian depan situs. Pangeran Pasarean berangkat menuju ke Gunung Ciremai bersama dengan para pengawal dan sesepuh kerajaan. Setelah melewati daerah Plangon dan Sumber, Pangeran Pasarean melihat sebuah gundukan tanah yang menyerupai gunung. Lalu oleh Pangeran Pasarean menggoreskan senjatanya gundukan tanah tersebut sehingga menjadi sebuah daerah yang sekarang dikenal dengan Kelurahan Gegunung.

Konon bekas goresan senjata Pangeran Pasarean juga berubah menjadi aliran sungai yang sekarang dikenal dengan sungai Cipager. Berasal dari kata Ci yang berarti air dan Pager yang berarti batas. Sungai Cipager menjadi pembatas antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Cirebon.

Di daerah Gegunung juga Pangeran Pasarean bertemu dengan telik sandi atau intel dari kerajaan Pajajaran. Konon pada saat bertemu dengan Pangeran Pasarean. Telik sandi Pajajaran tersebut berwujud pasukan macan.

Awalnya hampir terjadi pertempuran antara telik sandi dengan rombongan Pangeran Pasarean namun hal itu dapat dicegah setelah mengetahui Pangeran Pasarean merupakan anak dari Sunan Gunung Jati. Keduanya bersepakat agar saling menjaga wilayah masing-masing.

Lama kelamaan daerah Gegunung yang dekat dengan sungai Cipager oleh Pangeran Pasarean dijadikan sebagai pusat markas untuk menjaga perbatasan antar dua kerajaan. Di Tempat itu juga menjadi tempat para prajurit berlatih perang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan Petilasan Pangeran Pasarean.

Situs Petilasan Pangeran Pasarean Foto: Fahmi Labibinajib

Situs Keramat Petilasan Pangeran Pasarean

Situs Pangeran Pasarean terbagi menjadi beberapa bagian. Di bagian depan ada sebuah museum yang menjadi penyimpanan benda pusaka peninggalan Pangeran Pasarean. Di sampingnya ada sebuah musala dan tempat pertemuan yang biasa disebut dengan Pendopo Agung. Dahulu tempat tersebut juga yang digunakan Pangeran Pasarean untuk bermusyawarah.

Di bagian belakang situs langsung terhubung dengan aliran sungai Cipager yang dulunya menjadi batas Kerajaan Cirebon dan Pajajaran. Sedangkan di sebelah selatan terdapat pemakaman umum dan petilasan Pangeran Pasarean yang dinaungi dengan bangunan persegi panjang yang disusun dengan batu bata merah.

Sebelum masuk petilasan, ada sebuah gentong berisi air yang digunakan untuk bersuci. Di sekeliling bangunan petilasan banyak terdapat makam warga serta pohon besar yang berusia tua.

Situs Petilasan Pangeran Pasarean Foto: Fahmi Labibinajib

Hingga sekarang ada beberapa tradisi yang masih terus dilangsungkan di Petilasan Pangeran Pasarean seperti tradisi bubur suro, saparan, muludan, rajaban, ruwahan, maleman lailatul qodar dan juga syawalan.

Situs Keramat Pangeran Pasarean letaknya di Jalan Pangeran Pasarean, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Hingga hari ini situs Keramat Pangeran Pasarean dijaga oleh juru kunci yang bernama Hasan Ashari.



Simak Video "Video: Ruben Onsu Dirikan Yayasan Sekolah Gratis di Sukabumi"

(tey/tey)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork