Salah satu situs bersejarah yang ada di Kabupaten Kuningan adalah sebuah petilasan Prabu Siliwangi yang letaknya di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.
Karena letaknya dekat dengan kolam Ikan Dewa Cibulan, suasana sejuk langsung terasa saat memasuki area petilasan. Di bagian depan, terlihat sebuah pintu masuk berwarna merah. Masuk lebih dalam terlihat sebuah patung macan berwarna putih. Di atasnya terlihat sebuah tulisan Petilasan Prabu Siliwangi yang diapit oleh replika senjata kujang.
Tidak jauh dari tulisan tersebut terlihat sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat batu ditutupi kain berwarna putih dan ditaburi dengan bunga. Di sekitar batu tersebut terdapat tikar yang menjadi tempat pengunjung untuk duduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru kunci situs Petilasan Prabu Siliwangi dan Sumur Tujuh, Josan (50) memaparkan, tempat tersebut dulunya merupakan tempat singgah dari Prabu Siliwangi. Menurutnya, Prabu Siliwangi merupakan julukan bagi raja Sunda sehingga ada beberapa Prabu Siliwangi yang dikenal masyarakat.
Sedangkan untuk Prabu Siliwangi yang singgah di Cibulan bernama Raden Pamanah Rasa atau Rama Buyut Manis. Saat itu, lanjut Josan, Rama Buyut Manis sudah masuk Islam dan menyebarkan agama Islam di Kuningan.
"Prabu Siliwangi terbagi jadi tiga kan. Satu Raden Sanggabuana gelarnya Prabu Siliwangi. Kedua, Wastu Kencana gelarnya juga Prabu Siliwangi. Ketiga, Raden Pamanah Rasa gelarnya Prabu Siliwangi juga. Kalau menurut cerita rakyat orang sepuh di sini, itu Prabu Siliwangi Raden Pamanah Rasa yang datang ke sini untuk bertafakur, bermunajat sampai syiar Islam," tutur Josan.
![]() |
Tak hanya bertafakur, untuk menyebarkan agama Islam, Raden Pamanah Rasa membuat tujuh sumur yang digunakan untuk keperluan syiar agama Islam. Ketujuh sumur tersebut, hingga sekarang masih bisa dilihat dan digunakan oleh pengunjung.
Ketujuh sumur tersebut memiliki tujuh nama yang berbeda, yakni Sumur Kejayaan, Keselamatan, Pengabulan, Kemulyaan, Cisadane, Cirencana dan Sumur Kemudahan. Sumur tersebut tersebar di sekitar petilasan. Ada yang lokasinya di bagian belakang dan depan petilasan, di mana air sumur mengalir dengan deras melalui pipa kayu.
Air sumur tersebut juga bisa digunakan pengunjung untuk berwudhu atau mandi. Tidak jauh dari sumur, sebuah musala yang bisa digunakan pengunjung untuk beribadah.
Menurut Josan, meskipun sumur tujuh dipercaya memiliki khasiat, namun semuanya dikembalikan kepada keyakinan masing-masing pengunjung. Terpenting, pengunjung tetap berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
"Nama sumur tersebut diambil dari nama doa. Kalau khasiatnya Allah yang maha tahu dan mintanya pada Allah. Di sini itu setelah dites kadar airnya itu bagus sehingga bisa diminum secara langsung," tutur Josan.
Selain sumur, Prabu Siliwangi juga meninggalkan ikan dewa. Menurut Josan, ikan dewa tersebut memang sejak dulu sudah ada dan menjadi ikan peliharaan yang ada di Kerajaan Pajajaran.
"Bukan prajurit tapi ikan peliharaan dari Prabu Siliwangi saja. Yang dari prajurit Prabu Siliwangi yang berubah. Itu mah mitos saja," pungkas Josan.
Bagi yang ingin melihat langsung ke Situs Petilasan Prabu Siliwangi bisa langsung datang ke Jalan Cibulan, Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.
(mso/mso)