Pintu Kerajaan Inggris Masih Tertutup Buat Pangeran Harry

Menurut sumber dari dalam Istana, Raja Charles punya prinsip yang cukup tegas. Katanya, gak ada ruang buat mereka yang main 'dua kaki', setengah di dalam, setengah di luar istana.
"Raja adalah pria yang pemaaf, tetapi sangat tegas dalam menegakkan keputusan mendiang ibunya bahwa tidak boleh ada anggota keluarga kerajaan yang 'separuh masuk, separuh keluar'," kata sumber kepada Daily Mail seperti diberitakan Page Six dikutip pada Selasa (23/9/2025).
Isu ini muncul gara-gara ada kabar yang menyebut perjalanan empat hari Harry ke Inggris, termasuk momen minum teh bareng ayahnya, bisa jadi modal buat dia balik ambil peran dalam tugas-tugas kerajaan.
Tapi, menurut sumber istana, anggapan itu justru terlalu jauh.
"Siapa pun yang berada di balik (keluarga Sussex) tampaknya telah salah mengira sesi teh singkat dan makan kue sebagai Perjanjian Versailles," kata sumber tersebut.
Mereka bahkan menambahkan kalau informasi yang bocor dari pihak Sussex sering bikin Istana makin sulit percaya.
"Informasi singkat yang terkesan manis dari sumber-sumber yang diduga berasal dari Sussex inilah yang menjadi alasan mengapa Raja dan Keluarga Kerajaan begitu ragu untuk memulai upaya pemulihan hubungan."
"Jika tujuannya adalah untuk mendorong pemulihan kepercayaan dan hubungan, hal itu justru memberikan efek sebaliknya," kata sumber tersebut.
Menurut sumber yang sama, kekuatan monarki modern sekarang justru ada di ikatan solid antara Raja Charles dan Pangeran William, yang jadi Pangeran Wales, plus support penuh dari anggota keluarga kerajaan lain.
"Seperti yang ditunjukkan dengan jelas oleh Kunjungan Kenegaraan minggu lalu, kekuatan dan dampak monarki modern terletak pada ikatan yang tak tergoyahkan antara Raja dan Pangeran Wales, yang didukung oleh anggota keluarga kerajaan lainnya," klaim sumber tersebut.
Meski begitu, pihak Harry mencoba meluruskan. Lewat juru bicaranya, ia menegaskan kalau fokus utama sekarang bukan soal politik kerajaan, tapi ayahnya sendiri.
"Duke telah menegaskan fokusnya, terkait keluarganya, adalah ayahnya. Selain itu, dan terkait isu-isu lain yang berkaitan dengan Keluarga Kerajaan, kami tidak akan berkomentar," kata mereka.
Sementara itu, Ratu Camilla ternyata juga masih menyimpan luka. Dalam buku memoarnya Spare, Harry terang-terangan menyebut Camilla sebagai sosok berbahaya sekaligus penjahat. Gak heran kalau sampai sekarang Camilla disebut belum bisa forgive and forget.
"Harry telah bersikap sangat tidak baik kepada Ratu, baik secara tertulis maupun lisan, dan Ratu tidak mudah memaafkan," ujar seorang sumber internal istana kepada Times of London.
(dar/pus)