Mengenal Leuit Tempat Penyimpanan Padi di Pangandaran yang Melegenda

Mengenal Leuit Tempat Penyimpanan Padi di Pangandaran yang Melegenda

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 20 Des 2023 08:30 WIB
Leuit tempat penyimpanan padi di Pangandaran
Leuit tempat penyimpanan padi di Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikjabar).
Pangandaran - Kekayaan dan warisan budaya perlu dipertahankan, apalagi jika menjadi sebuah tradisi yang unik. Di Pangandaran ada wadah penyimpanan padi yang bernama leuit.

Leuit merupakan salah satu tempat seperti rumah kayu kecil yang bergaya rumah panggung. Tempat itu biasa digunakan untuk menyimpan padi.

Tokoh Masyarakat Pangandaran Ruspandi mengatakan, leuit merupakan salah satu tempat menyimpan pare (padi) yang belum menjadi beras.

"Istilah penyimpanan padi dalam leuit disebut 'Ngampihan pare'," kata Ruspandi kepada detikJabar belum lama ini.

Ia mengatakan, semua masyarakat yang punya garapan sawah sudah pasti punya leuit. "Kan leuit itu di sini bank nya petani," kata dia.

Menurutnya, leuit menjadi tempat dan solusi untuk menyimpan padi yang bisa bertahan lama. "Nantinya dari panen ke panen tidak terjadi rawan pangan, itu makannya disimpan di leuit nanti dia punya manajemen sendiri agar tidak kelaparan," ucap dia.

Dia menyatakan, padi yang disimpan di leuit nantinya bisa dijual atau dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

"Adapun kadang berapa kwintal dijual, berapa kwintal untuk dimakan, bukan hanya itu budaya hajatan nyumbang masih kalau di sini masih berlaku," kata dia.

Budaya hajat nyumbang, menurut Ruspandi masih tetap lestari dan menjadi salah satu ciri warga gotong-royong. "Misalnya ada warga yang mau punya hajat, kita biasanya nyumbang beberapa kilogram," ucapnya.

Bahan Bangunan Leuit

Ruspandi mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan leuit pertama kali muncul. Tetapi dia memperkirakan leuit sudah ada sejak adanya masyarakat bertani.

"Usia leuit cukup panjang karena kayu yang digunakan membuat leuit memakai kayu pilihan dan atapnya pun dari dahon campur ijuk," kata Ruspandi.

Selain itu, padi yang disimpan di dalam leuit bisa bertahan lama lebih dari satu tahun dengan syarat kekeringannya cukup. "Padi disimpan dalam leuit pasti bertahan lama, setahun lebih lah bisa," katanya.

Kata dia, untuk warisan budaya di Desa Cikalong sudah diajukan untuk menjadi warisan budaya di Tatar Sunda.

Sementara itu, Budayawan Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan Leuit sudah ada sejak masyarakat menanam padi di huma. "Leuit itu warisan budaya tempat menyimpan padi masyarakat Sunda," katanya.

Menurut dia, leuit sudah ada sejak hilang Nomaden, zaman Siliwangi mulai perkembang leuit. "Jadi sekitar abad ke 14 sampai 15 masehi," ucapnya. (mso/mso)



Hide Ads