.webp)
Persawahan di wilayah Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran terendam banjir. Hal tersebut membuat padi yang telah ditanam terancam harus digarap ulang.
Informasi yang diterima detikJabar, hamparan sawah di desa tersebut hampir terendam penuh bak danau. Benih padi yang baru ditanam sejumlah petani beberapa minggu lalu, ditelan air dan sudah mulai tidak terlihat.
Banjir terjadi akibat derasnya air hujan dari pegunungan, kiriman dari beberapa Desa sekitar, dan saluran air tidak lancar. Ada tiga Dusun di Desa Maruyusari yang lahan sawahnya banjir. Yakni, Dusun Tarisi, Dusun Anggaraksan, dan Dusun Maruyungsari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Maruyungsari, Tusiman, mengatakan lahan persawahan yang kini terdampak banjir ada sekitar 205 hektar.
"Sebagian lahan persawahan di Dusun Tarisi, Dusun Anggaraksan, dan Dusun Maruyungsari itu terendam banjir," kata Tusiman melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, benih padi yang ditanam pertama para petani banyak yang mati dan harus kembali menanam ulang.
"Semoga, akhir Februari hujannya agak reda. Jadi, sawah itu bisa kembali ditanami padi. Tapi, pasti panennya mundur," ungkap Tusiman.
Kendati demikian, kata Tusiman, bersyukur banjir tidak sampai merendam pemukiman seperti terjadi di Dusun Anggaraksan beberapa minggu lalu.
"Banjir tidak sampai ke rumah warga, paling di lahan persawahan saja," ucapnya.
Padahal, menurut dia, kawasan tersebut termasuk salah satu persawahan yang menjadi lumbung padi di Pangandaran. "Kawasan sawah yang terendam merupakan lumbung padinya Pangandaran," ungkapnya.
Banjir Sudah Ditangani
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan saat ini rendaman banjir yang menutup kawasan persawahan di Kecamatan Padaherang sudah ditangani bersama BBWS.
"Sudah ditangani disedot tadi bersama BBWS," kata Untung.
Baca juga: Teror Ajag Bikin Warga Pangandaran Gelisah |
Ia mengatakan banjir akibat limpasan dari sungai yang wilayah kerja sungai merupakan kewenangan BBWS. Sementara, pihaknya telah melakukan koordinasi.
"Kita sudah koordinasi dalam penanganannya," katanya.
(dir/dir)
